~Suasana Rumah Zen~
"Ada lagi nggak yang perlu dibawa?" tanya Aisyah
"Kayaknya udah ma" jawab Zen sambil merapikan pakaiannya untuk dimasukkan ke dalam tas.
Kini mereka bersiap menuju rumah sakit sore ini.
Hari ini jadwal Zen periksa kondisi kesehatannya, Minggu kemarin kesehatannya tiba-tiba turun derastis, yang mengharuskan pria itu dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa.
~seminggu yang lalu~
Mamanya panik melihat anaknya jatuh tak berdaya wajahnya pucat badanya panas dingin.
"Dokter tolong dok" teriak Aisyah ketika sampai di area rumah sakit.
"Kenapa ini buk?" Tanya dokter itu
"Sus bawa ke IGD" suruh dokter itu
"Baik dok" jawab suster itu
"Nggak tau dok, tiba-tiba aja jatuh" jawab Aisyah dengan kepanikannya.
"Yaudah ibu tunggu dulu diluar saya coba periksa" jawab dokter itu.
Aisyah menangis dan panik ditambah gelisah tapi ia akan berdoa tanpa henti untuk kesembuhan anaknya itu semoga tak ada apapun yang terjadi dengan Zen.
Krekk
Pintu terbuka menampakkan Zen yang terkapar di kasur IGD didorong oleh para suster dan disusul oleh dokter yang menangani Zen tadi.
"Dok kenapa ini anak saya?" tanya Aisyah
"Anak ibuk harus dioperasi karena pendarahan di otaknya sehingga harus segera dioperasi, kami membutuhkan golongan darah B+, sedangkan stok dirumah sakit ini sedang kosong, untuk sementara itu akan kami tangani di UGD, jadi apakah ada keluarga nya yang sama dengan golongan darah putra ibu?" Jelas sang dokter
Aisyah semakin sedih mendengarnya, apapun yang menyangkut kesehatan Zen akan ia lakukan apapun itu.
"Baik dok, langsung dioperasi saja. Nanti saya akan menelpon suami saya untuk mendonorkan darahnya" pinta Aisyah
"Baik kalau gitu, ibu ikut saya untuk menyiapkan berkas dan pembayarannya " ajak Dokter itu
..
Rumah Arina hari ini terlihat ramai, karena weekend keluarga besar pun banyak yang berkumpul bersama. Kini ada suasana baru, sebab mereka kedatangan keluarga yang akan segera datang nantinya.
Terlihat semuanya sangat bergembira, sampai saatnya keluarga itu datang dengan beberapa rombongan kecil.
"Assalamualaikum" salam dari luar pintu menampakkan pria setengah baya dengan didampingi sang istri.
"Wa'alaikumussalam" jawab irfan
"Bagaimana kabarnya nih...udah lama nggak ketemu kita, kayaknya sibuk banyak proyek ini" ledek Irfan
Pria itu tersenyum, " ya nggak lah. Banyakkan pak Irfan" balas pria setengah baya itu
"Sini-sini duduk dulu, kita bicara santai" ajak Irfan
Arina kedapur untuk membantu bundanya menyiapkan minuman dan makanan ringan untuk dihidangkan.
Obrolan-obrolan kecil kini dimulai, semua keluarga senang. Begitupun anak kecil ponakan Arina yang sangat menggemaskan kini asik sendiri, ada kejadian lucu yang membuat anak itu menjadi bahan pembicaraan diantara keluarga besarnya.
Tak lama minuman dan makanan nya pun datang, dibawakan oleh Arina.
" Silahkan om, Tante, Jeff" pinta Arina
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu untuk zen
Teen FictionIni cerita pertama ku, maaf jika ada kesalahan. Semoga kalian semua suka dengan cerita ku . . . [Follow sebelum baca] .. .. Happy reading Merindu dengan seorang laki-laki sholeh yang alim punya banyak teman cewek yang menjadikan nya dikenal dengan c...