Pulang

1K 62 0
                                    

"Bukan salah mereka yang membicarakan kita,karena mereka bicara dari apa yang mereka lihat. Tapi salah kita,kenapa kita mendengarkan perkataan orang yang belum tentu benar adanya".

Rayhan Alexander.

*****

Mentari mulai menampakkan sinarnya ditengan udara dingin yang melanda Jakarta pagi ini. Hujan baru saja berhenti menjelang subuh tadi.

Jakarta yang biasanya padat oleh kendaraan hari ini begitu lengang karna hari ini tanggal merah dimana orang-orang banyak yang bermalas-malasan untuk menghabiskan waktu libur mereka.

Sebenarnya tidak semua orang juga sih. Seperti sekarang. Terlihat seorang lelaki yang memiliki postur tubuh tinggi tegap yang bertelanjang dada sedang memakai clemek dibadannya. Dan jangan lupakan wajahnya yang tampan terlihat begitu serius memasak.

Dari salah satu kamar terlihat seorang wanita berambut hitam dan ungu baru saja keluar dari kamarnya. Terlihat sekali jika dia masih sangat mengantuk. Entah apa yang dilakukannya tadi malam.

Dia berjalan kearah kulkas tanpa menyadari keberadaan seorang laki-laki yang sedang memasak didapurnya karna saking mengantuknya.

Wanita itu sesekali masih menguap dan mengucek matanya disela-sela memakan apel.

"Mas kok ada disini?"tanya wanita itu kaget saat menyadari ada seorang laki-laki bertelanjang dada yang sedang masak didapurnya. Wanita tadi menyadari bahwa dia tak memakai kerudung langsung lari menuju kamarnya untuk mengambil kerudung. Laki-laki tadi hanya terkekeh melihat sang wanita.

"Kan kita udah nikah sayang"kata lelaki itu sambil menggoreng omlet saat wanita tadi sudah keluar dari kamarnya.

"Hah nikah?kapan?"tanya Wanita itu bingung sambil kembali duduk dan memakan apelnya.

"Kemarin. Kamu nggak inget"kata lelaki tadi setelah melepas clemetnya dan berjalan menuju sang wanita yang duduk dimeja makan. Sambil menaruh omlet yang tadi dia masak dihadapan wanitanya dia juga mengecup bibir wanitanya dengan mesra.

"Mas kok main cium sih!kan kita bukan mahram"kata wanita tadi marah sambil mengelap bekas ciuman laki-laki tadi.

"Beneran bukan mahram. Kamu nggak inget tadi malem kita ngapain"goda laki-laki tadi sambil menaik turunkan alisnya dan ikut duduk disamping wanita tadi lalu ikut memakan apel yang dipegang oleh wanitanya.

"Emang semalem kita ngapain?"tanya wanita tadi bingung sambil memakan apel yang tadi ikut dimakan laki-laki yang duduk disampingnya.

"Kamu beneran nggak inget sayang?"tanya laki-laki tadi sambil memeluk wanitanya dari samping dan menaruh dagunya dipundak wanitanya.

Belum sempat sang wanita menjawab tiba-tiba suara adzan berkumandang dan Dewi terbangun dari mimpinya.

Dewi mengucap istigfar sambil memukul-mukul kepalanya. Kenapa malah mimpi kayak gini sih. Batin Dewi sambil memukul-mukul kepalanya. Dan tentang bertelanjang dada akh. Dewi kembali memukul-mukul kepalanya.

Kenapa mimpi itu terasa begitu nyata. Apa ini jawaban dari istikharahnya. Memang Dewi sudah menerima lamaran Rayhan tapi tak salah kan jika dia mencoba untuk sholat istikharah. Tak salahkan jika dia meminta petunjuk dari Allah.

Dewi memilih untuk segera pergi mengambil wudhu daripada memikirkan mimpi aneh tadi.

Setelah sholat Dewi segera menguncir rambutnya tak lupa memakai kerudungnya dan segera pergi kedapur untuk memasak.

Dewi memilih untuk memasak nasi goreng dan telur ceplok agar simpel. Setelahnya dia juga membuat susu untuk Arka,dan kopi untuk dirinya dan Rayhan.

Mama dadakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang