Bertemu

1.3K 77 0
                                    

"Bagaimana aku bisa menolak imam yang sudah dikirim langsung oleh Allah untukku".

Kim Dewi Brotoseno💫.

*****

GRUBAK...

Suara pintu terbuka keras dan ada seorang gadis yang tersungkur kelantai.

"Astagfirullah Anita kamu ngapain sih?nguping ya?"kataku setelah rasa kagetku sudah mulai hilang.

"Anita kamu ini"kata Ibu yang sama-sama kaget sepertiku.

"Hehe maaf budhe"kata Anita sambil cengengesan.

"Kamu ngapain sih nit disitu?"tanyaku dengan kesal.

"Hehe maaf Wi. Soalnya aku..."kata Anita menggantung sambil masuk kedalam kamarku.

"Soalnya apa?".

"Hehe...aku kepo"katanya dengan cengengesan.

"Wong kok keponan"kataku menyindir.

"Nggak papa kali. Sekali-kali elah"elak Anita.

"Udah sana kamu pergi"suruhku pada Anita.

"Kamu ngusir aku?"tanya Anita.

"Bukan ngusir. Kamu nggak denger apa. Budhe Wati manggilin kamu terus itu lo"kataku menjelaskan.

"Ouh. Tak kiro tadi kamu ngusir".

"Nggak. Udah sana pergi".

"Iya-iya"kata Anita sambil berjalan keluar kamarku.

Setelah Anita pergi aku kembali menatap ibu dan bertanya apa yang ibu ingin katakan.

"Sebenarnya ibu tadi mau bicara apa?"tanyaku pada Ibu.

Ibu mengenggam kedua tanganku dengan hangat dan juga menatap dalam kemataku.

"Ibu minta maaf sayang jika perkataan yang akan ibu katakan  membuat kamu kecewa"kata ibu meminta maaf. Seperti yang kuduga ibu pasti akan membecirakan perjodohan. Tapi ibu takut jika itu membuatku kecewa. Ah Ibuku ini hatinya lembut sekali.

"Ibu minta maaf untuk apa?ibu kan nggak punya salah apa-apa sama Dewi?"tanyaku berpura-pura tak tahu.

"Ibu minta maaf sayang. Ibu dan ayah sudah..."kata Ibu menggantung. Ibu sepertinya tidak bisa melanjutkan kata-katanya karna takut aku kecewa. Karna ibu tau sekali bahwa menjadi Dokter adalah cita-citaku.

"Ibu dan ayah sudah menjodohkanku kan"kataku yang membuat Ibu terkejut.

"Kamu sudah tahu sayang?"tanya ibu tak percaya. Aku mengangguk mengiyakan.

"Kamu tahu dari mana sayang?".

"Aku kemarin nggak sengaja mendengar percakapan Oppa sama Dosen Bara"kataku.

"Dosen Bara?"tanya Ibu.

"Iya Ibu. Tadi Oppa kan pamit mau ketemu temennya kan. Lha temen Oppa tadi itu dosen aku. Dosen Bara"kataku menjelaskan.

"Tapi kenapa Oppamu membicarakan perjodohanmu dengan temannya?"tanya ibu yang membuatku bingung harus menjawab seperti apa. Apa aku harus bilang kalau Dosen Bara menyukaiku. Aku jadi bingung sendiri.

"Karna..."kataku menggantung. Aku masih bingung cara menjawabnya.

"Karna Dosen Bara menyukaimu kan"kata Ibu membuatku kaget. Apa ibu sudah tahu. Ini pasti Oppa yang bilang sama Ibu

"Ibu tau darimana?".

"Dari Oppamu". Tuh kan bener. Oppa awas aja nanti.

"Jadi Oppa sudah memberitahu Ibu". Ibu mengangguk mengiyakan.

Mama dadakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang