I Don't know

500 42 0
                                    

"Cukup DOMPET aja yang tipis, HARGA DIRI jangan".

*****

Sekarang Putra dan Arka berada di Timezone di salah satu mall yang ada di Jakarta. Daripada bingung harus membawa Arka kemana Putra lebih memilih untuk membawa Arka kesini sekalian cuci mata. Tapi boong... Putra bukanlah tipikal lelaki yang suka jelalatan saat ada wanita yang memakai pakaian kurang bahan.

Putra lebih tertarik dengan wanita yang menutup auratnya dengan sempurna. Sesempurna cintaku pada nya, tapi apalah daya yang bisa kulakukan hanyalah mencintainya dalam diam.

Saat sedang mengawasi Arka Putra melihat seorang wanita yang tak asing baginya. Sambil memperhatikan nya Putra juga kembali mengingat siapa wanita itu. Sudah terlalu lama doa berada di Korea hingga lupa dengan kenalannya yang ada di Indonesia.

Tanpa Putra sadari wanita yang diperhatikan Putra tadi berjalan kearah Putra tapi bukan untuk menyapa tapi hanya untuk sekedar duduk sambil mengawasi keponakannya yang bermain. Sepertinya wanita tadi juga lupa dengan Putra.

Saat Putra sudah ingat dan ingin menyapa wanita tadi dia berniat untuk menyapa tapi saat dilihat lagi wanita tadi sudah tidak ada.

"Astagfirullah hal adzim" Putra kaget karena wanita yang ingin disapanya tadi sudah duduk di hadapannya dengan menggendong seorang wanita.

Wanita tadi yang merasa pria yang ada dihadapannya kaget karena dirinya segera minta maaf karena duduk tanpa ijin.

"Kak maaf ya sebelumnya saya duduk tanpa ijin" Kata Wanita tadi yang berniat pergi.

"Eh gak papa. Kamu bukannya Aisyah ya temennya Dewi?" Tanya Putra ragu.

"Maaf kakak siapa ya?" Tanya wanita tadi balik.

"Aku Putra. Kakaknya Dewi" Putra memperkenalkan dirinya.

Wanita tadi terdiam sebentar sambil berpikir. "Oh kak Putra. Apa kabar kak?" Tanya nya setelah mengingat Putra.

"Aku baik. kamu sendiri gimana?".

"Alhamdulillah baik kak".

"Itu anak kamu?" Tanya Putra saat melihat seorang gadis kecil yang sedang tidur dipangkuan Aisyah.

"Iya kak. Kakak sendiri kesini sama siapa?" Tanya Aisyah.

"Sama anaknya Dewi".

"Loh Dewi udah punya anak kak?" Tanya Aisyah. Pasalnya setau Aisyah Dewi baru menikah beberapa minggu yang lalu.

"Iya. Anak dari suaminya".

"Aku kira anak nya Dewi".

"Ya gak mungkin lah. Dewi aja baru nikah 2 mingguan" Putra terkekeh diakhir kalimat nya.

"Iya juga ya kak" Aisyah tersenyum simpul.

"Kamu kenapa kok kayaknya gelisah gitu Aisyah?" Tanya Putra saat melihat ekspresi Aisyah sepertinya menahan sesuatu.

"Eh gak kak".

"Beneran?".

"Cuma kebelet sih kak" Aisyah tersenyum malu di akhir kalimatnya.

"Yaudah sini e...".

"Aria kak".

"Iya. Sini Aria biar sama aku dulu" Putra mengarahkan tangannya kearah Aisyah agar memberikan Aria kepadanya.

Aisyah kemudian memberikan Aria kepada Putra dengan hati-hati agar Aria tak terbangun dan juga agar dia tidak bersentuhan dengan Putra.

"Kalau gitu aku permisi dulu ya kak" Pamit Aisyah kepada Putra.

"Iya".

Setelah Aisyah pergi Putra menciumi pipi gembul milik Aria. Aria sempat terusik karena Putra yang terus menciuminya. Melihat Aira terusik Putra segera berdiri dan menimang-nimang Aira agar tak bangun.

Arka yang sedang bermain dan melihat om nya menggendong gadis kecil segera berlari kearah Putra.

"Om unta ciapa?" Tanya Arka sambil menoel-noel pipi Aria.

"Kenapa lucu ya?" Tanya Putra dan Arka mengangguk.  Arka kemudian memutar dan mengambil posisi duduk tepat di samping Putra.

"Om namanya ciapa?" Tanya dengan gemas.

"Namanya Aria".

"Alia".

"Aria Arka bukan Alia"koreksi Putra.

"Iya om Alia".

"Aria".

"Alia".

"Iya sayang Alia namanya" Kata Aisyah yang baru datang dan melihat perdebatan antara om dan keponakan.

"Kok jadi Alia syah?" Tanya Putra.

"Namanya Aria kak tapi kan Arka belum bisa ngomong r jadi Arka manggilnya Alia"jelas Aisyah.

"Arka mau es krim gak?" Tawar Aisyah.

"Mau ante" Arka menjawab dengan girang.

"Yaudah yuk ikut tante kita beli es krim" Aisyah menggandeng tangan Arka dan memanggil Anya. "Kak aku nitip Aria sebentar gak papa kan?".

"Gak papa. Aku malah seneng. Mana Aria gembul banget lagi" Putra kembali menciumi pipi Aria.

"Yaudah kak. Aku pergi dulu ya" Pamit Aisyah dan Putra mengangguk.

"Assalamu'alaikum"salam mereka bertiga.

"Waalaikumsalam".

Setelah kepergian Aisyah, Arka dan Anya Putra terus saja menciumi pipi gembul Aria. Ingin rasanya Arka membawa pulang Aria dan memamerkan nya pada Dewi dan pasti Dewi akan iri. Putra merasa ponselnya berdering segera membuka ponselnya.

"Baru juga diomongin udah nelfon aja" Kata Putra yang diakhiri kekehan.

"Halo Assalamu'alaikum. Ada apa dek?" Tanya Putra saat mereka sudah terhubung.

"Waalaikumsalam. Oppa hiks" Putra terkejut saat mendengar suara Dewi.

"Loh dek kenapa kok nangis sih?" Tanya Putra yang khawatir.

"Oppa hiks Arka hilang" Putra rasanya ingin tertawa sekarang tapi dia tahan karena sekarang Dewi sedang khawatir.

"Dek dengerin Oppa".

"Apa hiks?".

"Arka gak hilang dek. Ini Arka lagi sama Oppa di Timezone".

"Oppa!" Teriak Dewi dari seberang.

"Wae?".

"Kenapa oppa gak ijin dulu sih kalau mau bawa Arka. Oppa bikin..." Belum selesai Dewi berbicara Putra sudah menutup telfonnya karena Aisyah, Arka dan Ayu sudah kembali.

"Maaf ya kak lama" Aisyah segera mengambil alih Aria dari Putra.

"Iya gak papa. Arka pulang yuk" Ajak Putra.

"Kok cepet banget kak?".

"Iya nih soalnya udah dicariin Dewi" Putra membawa Arka kegendongannya.

"Assalamu'alaikum".

"Waalaikumsalam".

Putra segera pergi dari Mall dan segera melajukan mobilnya ke rumah Dewi dan Rayhan. Saat dalam perjalanan pulang Putra melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.

Dia memilih turun terlebih dahulu dan melupakan Arka yang masih berada di dalam mobil. Saat kembali membeli barang Putra kaget karena Arka tidak ada di mobilnya.

"ARKA".

*****

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏.

Mama dadakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang