Daniel

941 65 2
                                    

"Jangan terlalu percaya pada orang lain. Karna yang kau lihat belum tentu seperti apa yang ada didalamnya".

Rayhan Alexander.

*****

"DEWI!!". Dewi terlonjak kaget saat mendengar seseorang memanggil namanya dengan keras.

"DANIEL"teriak Dewi saat melihat Daniel lah yang membuat dirinya kaget.

"Nggak ada kapoknya ya lo. Gangguin gue. Awas aja lo nanti kalau ada tugas gak gue kasih tahu"ancam Dewi sambil berjalan pergi meninggalkan Daniel.

"Yah wi. Gue minta maaf deh. Gue nggak sengaja tadi"kata Daniel memelas sambil mengejar Dewi.

"Gak denger"kata Dewi sambil menutup kupingnya berpura-pura tidak mendengar perkataan Dewi.

"Wi jangan ngambek dong. Gue kan nggak sengaja".

"Gak denger".

Tiba-tiba Dewi berhenti mendadak yang membuat Daniel juga berhenti mendadak karna kalau tidak dia akan menubruk tubuh Dewi yang lebih kecil daripada badannya.

"Kenapa sih Wi tiba-tiba berhenti ditengah jalan?"tanya Daniel kesal. Pasalnya Dewi hanya diam saja.

"Hust"instruksi Dewi sambil menutup mulutnya dengan satu jari.

"Kenapa?"tanya Daniel berbisik. Dewi menunjuk kearah depan. Daniel menyipitkan matanya untuk melihat apa yang dia lihat beneran atau tidak.

"Itu Haris bukan sih?"tanya Daniel ragu sambil melihat kearah seorang pria yang sedang dikerubungi teman sekelasnya.

"Kayaknya sih iya"kata Dewi sambil menyipitkan matanya.

"Kalau gitu tunggu apa lagi. Ayo kita kesana"ajak Daniel bersemangat. Daniel berlari kearah Haris dan langsung memeluknya saat sudah berada dihadapan Haris.

"Akhirnya Ris lo udah sembuh sekarang. Gue bersykur lo bisa kuliah lagi"kata Daniel setelah melepas pelukannya. Pasalnya Haris sempat koma selama 2 minggu setelah mengalami kecelakaan.

"Iya nih Niel. Gue juag bersyukur banget masih bisa ketemu lagi sama kalian"kata Haris bersyukur.

"Lo mah kayak dari mana aja?"kata Willy menyahuti perkataan Haris.

"Lah diakan habis berkelana 2 minggu Wil. Lo lupa?"kata Daniel yang membuat semua orang tertawa termasuk Haris.

"Haha bener juga lo Niel. Haris kan habis berkelana"timpal Sandy. Semua siswa makin tertawa dengan tingkah abstruk Daniel dan Sandy.

"Habis berkelana dari mana Ris?"tanya Willy yang makin ngawur.

"Gue juga nggak tahu. Mungkin lo mau coba sendiri Will"tawar Haris.

"Gak ah. Jangan sampek kalu perlu"kata Willy bergidik ngeri.

"Heem heem"semua langsung melihat kearah siapa yang berdehem tadi. Ternyata pak Seto. Dosen killer yang paling terkenal dikampus. Semua langsung masuk kekelas kecuali Daniel yang belum menyadari kehadiran pak Seto.

"Apa sih lo Will pakai dehem-dehem segala. Niruin pak Seto lagi. Lo pikir gue takut. Gue nggak takut tahu nggak. Apalagi cuma sama kumis lelenya"kata Daniel sambil menaruh tangannya diatas pundak pak Seto. Daniel belum menyadari keberadaan pak Seto. Karna tadi memang Willy lah yang berada disamping Daniel.

"Heem heem"dehem pak Seto sekali lagi.

"Apaan sih lo..."belum selesai Daniel berbicara pak Seto sudah menarik kuping Daniel hingga sang empu meringis kesakitan.

Mama dadakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang