Pantai

497 44 3
                                    

Rayhan menciumi wajah istrinya yang masih tertidur membuat Dewi terusik. Rayhan terus menciumi wajah Dewi hingga Dewi membuka matanya.

"Mas" Panggil Dewi dengan suara serak khas bangun tidur.

"Bangun dulu sayang sholat subuh" Kata Rayhan yang terus menciumi wajah Dewi. Bukannya bangun Dewi malah mengeratkan pelukannya pada Rayhan.

"Bangun dulu dek. Sholat subuh dulu ya" Dewi mengangguk dan segera melepaskan pelukannya pada Rayhan.

Dewi berjalan gontai menuju kamar mandi yang membuat Rayhan terkekeh melihat tingkah lucu istrinya. Sambil menunggu Dewi berwudhu Rayhan menyiapkan sajadah untuk mereka sholat berjamaah.

"Udah selesai dek?" Tanya Rayhan yang melihat Dewi keluar dari kamar mandi dan Dewi mengangguk menanggapi Rayhan tak lupa Dewi juga menutup mulutnya karena menguap.

Rayhan terkekeh dan mengusap rambut Dewi sebelum pergi ke kamar mandi. Rayhan keluar dari kamar mandi dan melihat Dewi sedang berdzikir. Rayhan begitu bahagia bisa mendapatkan Dewi sebagai istrinya. Walaupun dulu dia pernah merasakan kegagalan pernikahan tapi mungkin itu adalah takdir terbaik dari Allah untuknya. Mungkin jika pernikahan nya yang pertama tidak gagal dia tak akan pernah bisa menjadikan Dewi sebagai istrinya.

"Mas kok malah bengong sih" Kata Dewi yang melihat Rayhan yang hanya terdiam didepan dikamar mandi.

Rayhan segera sadar dari lamunannya. Dia berjalan menuju Dewi dengan senyum yang sangat manis membuat Dewi takut.

"Mas gak papa kan?" Tanya Dewi saat Rayhan berada di hadapannya.

"Mas gak papa. Emangnya kenapa dek?" Tanya Rayhan yang merasa aneh dengan pertanyaan Dewi.

"Ya gak papa. Tadi mas ngelamun di depan kamar mandi tiba-tiba mas senyum manis banget. Adek takutnya mas kerasukan".

"Ngawur aja kamu ini dek. Udah gak usah dibahas sekarang kita sholat dulu ya". Rayhan segera mengambil posisi sebagai imam begitu juga Dewi yang mengambil posisi sebagai makmum.

Mereka berdua sholat dengan khusyuk setelah sholat mereka berdoa terlebih dahulu. Rampung berdoa Rayhan merebahkan kepalanya di paha Dewi dan bersholawat. Dewi mengelus kepala Rayhan.

Dewi beruntung mempunyai suami seperti Rayhan. Bukan hanya tampan Rayhan juga bisa menjadi imam yang baik untuk dirinya. Dewi berharap bisa bersama Rayhan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.

"Mas" Panggil Dewi pada Rayhan.

"Iya sayang".

"Pergi ke pantai yuk liat sunrise" Ajal Dewi dengan wajah yang memohon.

Rayhan terkekeh melihat wajah Dewi yang dibuat-buat seperti itu. "Mukanya gak usah gitu sayang. Kalau mau liat sunrise jadinya kita berangkat sekarang?" Rayhan bangun dari tiduran di paha Dewi.

"Iya. Mau gak?" Tanya Dewi yang takut jika Rayhan akan menolak nya.

"Mau kok. Yaudah ayo siap-siap" Rayhan berdiri kemudian mengulurkan tangannya untuk Dewi.

"Adek atau mas dulu yang mandi?" Tanya Rayhan setelah selesai melepas dan melipat sarung yang tadi dia pakai.

"Bareng aja" Kata Dewi dengan enteng yang membuat Rayhan sedikit kaget.

"Adek gak sakit kan?" Tanya Rayhan yang menaruh tangannya di kening Dewi.

Dewi menurunkan tangan Rayhan dari keningnya. "Adek gak papa mas".

"Beneran?" Tanya Rayhan dan Dewi mengangguk mengiyakan. "Terus kenapa adek ngajak mas mandi bareng?".

"Ya kalau mas gak mau ya gak papa. Adek mandi sendiri aja" Dewi ingin pergi ke kamar mandi tapi Rayhan segera mencekal tangannya.

Mama dadakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang