"Kubuka pintu hatimu dengan Al-Fatihah hingga terguncang Az-Zalzalah, karena ku tau hatimu tak sekeras Al-hadid melainkan selembut Ar-Rahman"🕊.
*****
Cup...
Dewi mengecup bibir Rayhan singkat. Rayhan tersenyum manis dan balas mengecup bibir Dewi dengan singkat.
"Terima kasih ya mas"ucap Dewi sambil melihat wajah Rayhan.
"Buat apa sayang?" Tanya Rayhan.
"Buat segalanya".
"Kan mas gak ngasih apa-apa buat adek. Jadi adek gak perlu berterima kasih sama mas". Rayhan berbicara sambil tetap fokus memasak mie.
"Mas salah. Mas tau mas udah kasih adek kebahagian yang belum tentu semua orang bisa dapetin". Dewi berbicara dengan mata yang terus fokus melihat ke arah Rayhan.
"Masak sih. Emang mas udah ngasih apa buat adek?"tanya Rayhan. Rayhan berbicara sambil menatap Dewi sekilas.
"Mas tahu mas itu udah buat adek jadi seorang ibu tanpa harus mengandung dan melahirkan dan mas tahu adek bahagia banget bisa nikah sama mas". Dewi memeluk Rayhan dengan erat.
"Pasti karena mas ganteng kan" Goda Rayhan dengan terkekeh diakhir.
"Bukan". Dewi merenggangkan kembali pelukannya dan kembali menatap Rayhan.
"Kok bukan?".
"Karena mas itu cinta pertama adek" Ucapan Dewi membuat Rayhan cukup terkejut.
"Yang bener kamu sayang?" Tanya Rayhan dan Dewi mengangguk.
"Kok bisa?".
"Adek juga nggak tahu. Cuma waktu itu yang adek bisa lakuin cuma nyebut nama mas di sepertiga malam. Maaf ya mas dulu adek lancang nyebut nama mas di sepertiga malam". Dewi meminta maaf kepada Rayhan karena dia merasa dirinya dulu terlalu lancang karena menyebut nama Rayhan di sepertiga malamnya padahal dulu Rayhan dan dirinya belum saling mengenal. Mungkin kalau bukan karena Rayhan teman Oppanya Dewi tidak akan pernah mengenal siapa itu Rayhan Alexander yang sekarang menjadi suaminya.
"Gak papa sayang. Adek gak salah kok" Rayhan mengecup puncuk kepala Dewi singkat. "Udah yuk kita duduk sekarang. Ini mie nya udah matang" Ajak Rayhan dan Dewi mengangguk.
Dewi segera berjalan ke arah pantri sedangkan Rayhan memindahkan terlebih dahulu mie yang tadi dimasak kedalam mangkuk.
"Ini sayang mie nya". Rayhan menaruh mie yang tadi dia masak di hadapan Dewi.
"Makasih mas" Dewi tersenyum manis kearah Rayhan.
"Sama-sama sayang" Rayhan mengelus puncuk kepala Dewi.
"Mas mau?" Tawar Dewi sambil mengarahkan garpu yang sudah ada mie nya kearah Rayhan. Tanpa menjawab Rayhan langsung melahap mie yang di suapkan oleh Dewi. Mereka berdua menikmati mie dengan tenang dan tentu saja dengan Dewi yang juga menyuapi Rayhan.
"Mas masih laper gak?" Tanya Dewi setelah kembali menaruh mangkuk.
"Lumayan sih".
"Kalau gitu kita keluar aja yuk cari makan. Adek juga masih laper" Ajak Dewi.
"Ide bagus tuh dek. Yaudah mandi dulu aja sekarang".
"Yaudah mas duluan aja. Adek siapin dulu baju gantinya".
"Kalau satu-satu kelamaan". Perkataan Rayhan membuat Dewi sedikit bingung.
"Maksud mas?" Tanya Dewi yang bingung. Rayhan menaik turunkan alisnya. "Mandi bareng?" Tanya Dewi dengan ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama dadakan
RomancePertemuan dengan seorang anak kecil yang membuat hidupnya seketika berubah. Anak kecil yang selalu ingin berada didekatnya dan memanggilnya mama. Dekat dengan anak kecil tersebut membuatnya tanpa sengaja menjadi dekat dengan sang ayah anak kecil ta...