"Allah hadirkan kesedihan bukan untuk melemahkanmu, tapi untuk mengkuatkanmu".
-kata islamic
****
"Oppa"panggil Dewi kepadaku.
Aku cukup terkejut kenapa Dewi ada disini. Dan aku juga baru tahu ternyata mahasiswi yang selama ini diceritakan Bara kepadaku adalah adikku sendiri.
"Kamu ngapain kesini dek?"tanyaku pada Dewi basa basi. Padahal aku udah tahu kalau Baralah yang menyuruh Dewi kesini.
"Tadi kata Darel Dosen Bara nyuruh aku kesini. Jadi aku kesini deh. Kalau Oppa sendiri ngapain kesini?"tanya Dewi.
"Bara ini kan temen Oppa"kataku menjelaskan.
"Jadi kalian udah saling kenal?"tanya Bara.
"Hem...dia ini adik aku malahan"kataku pada Bara.
"Oh ya pak. Ada apa ya bapak manggil saya kesini?"tanya Dewi pada Bara. Aku paham jika Dewi bukanlah tipikal wanita yang nyaman bila berada didekat laki-laki yang bukan mahramnya.
"Oh ya saya sampai lupa. Ini buat kamu"kata Bara sambil menyerahkan kotak yang kutahu isinya tas,karna saat membeli tas itu Bara mengajakku .
"Buat saya pak?"tanya Dewi sambil menerima kotak dari Bara.
"Iya. And Saengil Chukahaeyo"kata Bara menggunakan bahasa korea. Padahal itu tadi baru saja kuajarkan. Aku hanya mampu tertawa dalam hati.
"Nee khamsahamnida. Yasudah kalau begitu saya permisi dulu pak"pamit Dewi pada Bara.
"Yaudah. Jangan lupa kamu pakai"kata Bara.
"Insyaallah. Oppa aku balik kekelas dulu ya"pamit Dewi padaku sambil mencium tangannya.
"Nee. Oh ya dek nanti jangan lupa kalau udah mau pulang kabari Oppa"ingatku pada Dewi.
"Iya Oppa. Assalamualaikum"ucap Dewi lalu pergi.
"Waalaikumsalam".
"Put jadi Dewi itu adik kamu?"tanya Bara setelah Dewi pergi.
"Heem. Kenapa kamu suka sama dia?"tanyaku pada Bara. Padahal aku sudah tahu jawabannya kalau Bara memang menyukai Dewi.
"Suka sih. Tapi Dewi udah punya pacar belum sih?soalnya setiap aku chat dia nggak pernah bales dan setiap aku sapa dia hanya cuek"sepertinya Bara sedang curhat.
"Curhat nih ceritanya. Setauku sih Dewi emang gitu kalau sama lelaki yang bukan muhrimnya. Tapi kalau untuk punya pacar apa nggak setauku dia belum punya deh"kataku kepada Bara tentang Dewi yang kutahu.
"Berarti masih ada dong kesempatan buat dapetin dia"kata Bara semangat.
"Terserah kamu. Tapi tadi ibu dan ayahku bilang bahwa hari ini Dewi bakal dijodohkan. Maka dari itu kenapa aku disuruh antar jemput Dewi hari ini"perkatanku yang barusan berhasil membuat semangat pada wajah Bara hilang seketika dan tergantikan oleh wajah murung.
"Memang siapa sih yang bakal dijodohin sama Dewi"tanya Bara dengan lesu.
"Entahlah. Aku juga tidak tahu"kataku yang sebenarnya. Karna memang eomma dan appa tak memberitahu siapa laki-laki yang akan dijodohkan dengan Dewi nanti. Aku hanya berharap semoga dengan siapapun Dewi menikah dia akan hidup bahagia.
"Yasudahlah. Mungkin Dewi memang bukan jodohku"kata Bara dengan sangat lesu.
"Mungkin Dewi bukanlah jodohmu. Tapi mungkin Sekar adalah jodohmu"kataku sambil bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama dadakan
RomancePertemuan dengan seorang anak kecil yang membuat hidupnya seketika berubah. Anak kecil yang selalu ingin berada didekatnya dan memanggilnya mama. Dekat dengan anak kecil tersebut membuatnya tanpa sengaja menjadi dekat dengan sang ayah anak kecil ta...