HAI SEMUA, APA KABAR?
AKHIRNYA AKU UPDATE SETELAH SEKIAN LAMA HIATUS, APA MASIH ADA YANG NUNGGUIN?
•
ɦαρρყ ɾεα∂เɳɠ
••
Azri, Revan, Farrel, dan Gibran terdiam disofa dengan wajah tegang mereka. Itu karena Alya-ibu mereka yang mau menjelaskan masa lalu Jia yang cukup rumit.
"Tujuh tahun lalu tepat saat kalian dipisahkan dari Jia, saat itu juga ayah dan bunda menghilangkan separuh ingatan Jia."
Mereka semua menegang ditempat. Apa maksudnya ini?
"Kenapa? Kenapa Ayah sama bunda ngelakuin itu?" tanya Azri
"Karena bunda nggak mau Jia terus-terusan mengingat masa lalunya, bunda nggak tega melihat dia menangis, melihat wajah penuh penderitaan itu."
"Ayah kalian berfikir dengan membawa Jia ke New York bisa membuat Jia lebih tenang, tapi yang terjadi justru sebaliknya--"
Mereka diam menunggu kelanjutan cerita ibunya.
"Jia hampir dilecehkan."
Bagai disambar petir, mereka semua tercengang tidak menyangka dengan apa yang terjadi. Bagaimana bisa Jia hampir dilecehkan? Kenapa orang tua mereka tidak pernah bercerita? Batin mereka semua.
"Semenjak itu Jia selalu diam dan tidak mau berbicara, ayah dan bunda sudah berusaha untuk menghibur Jia, tapi tetap tidak mempan. Dan pada akhirnya ayah mau menghilangkan ingatan Jia tapi bunda melarangnya. Bunda takut, suatu saat ketika ingatan itu kembali, Jia justru membenci kami. Itu sebabnya Ayah dan bunda membawa dia pulang ke Indonesia."
Dan akhirnya Jia bisa kembali lagi seperti Jia yang kita kenal, walaupun sebenarnya Jia sedang berusaha menutupi semua luka di hatinya."
Hati mereka semua ter-iris mendengar penjelasan dari bunda mereka. Kenapa harus Jia? Sudah terlalu banyak penderitaan yang gadis itu lewatilewati. Lidah mereka terasa kelu tidak sanggup mengeluarkan kata sedikit pun.
"K-enapa Ayah sama bunda nggak pernah cerita?" lirih Farrel.
"Karena Jia tidak ingin merepotkan kalian, dia yang meminta itu sendiri. Bahkan ia tak ingin memberitahu kalian bahwa Jia mengidam suatu penyakit."
"Penyakit?!"
"Jia menderita penyakit PTSD akibat stress dan depresi yang berlebihan, ia juga kerap meminum obat penenang saat kalian tidak ada."
Lagi dan lagi Jia menyembunyikan semuanya, berarti dugaan mereka selama ini benar. Jia memang tipikal yang suka memendam semuanya sendirian, dia tidak mau merepotkan orang lain walaupun keluarganya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother
RandomON GOING "Possesive" Hanya kata itu yang dapat mendiskripsikan watak kakak-kakaknya. Mereka selalu melarang Jia dengan alasan yang tidak masuk akal. Harta melimpah, bahkan bisa mengalahkan kekayaan seorang panggeran. 5 Kakak Laki laki Jia begitu Po...