➊➑ | ᴀɴᴇʜ

20.3K 1.9K 1K
                                    

Ps: Nama Vian aku ganti jadi VIANI, banyak banget yang ngira Vian itu cowo 🙃

📖Happy Reading 📖

"Jia mana?!" Tanya Darka dengan penampilan yang berantakan. Jas nya terbuka, kemeja nya keluar bahkan dasinya terlihat longgar.

"Dia lagi Istirahat," Darka menghela nafas lega. Sangking paniknya, dia menerobos lampu merah, dia juga hampir ditabrak mobi Truck, untung saja dia bisa menghindar dengan cepat.

BRAK

"Gimana sama Jia?!" Kini Giliran Azri yang panik, Revan dan Darka menghela nafas.

"Dia lagi Istirahat," Darka berbicara hal yang sama dengan Revan.

Azri bernafas lega. Ia takut terjadi apa-apa dengan adiknya.

✨✨✨

Jam telah menunjukkan pukul 4 sore. Dengan terburu-buru Gibran pulang kerumah nya. Dia tidak peduli dengan Farrel yang terus menanyai dirinya.

"Bang! Jia mana?!" Tanya Gibran ngos-ngosan. Sama seperti Darka, seragam sekolahnya berantakan. Gibran terlihat seperti anak berandalan.

"Di kamar."

Mereka berempat menoleh ke arah Farrel yang bergandengan tangan dengan Ava. Melihat itu Darka langsung meninggalkan ruang tamu, Azri dan dan Gibran pun mengikuti Darka, mereka terlalu malas untuk meladeni Farrel.

Farrel yang melihat saudaranya pergi satu persatu menjadi sedih, biasanya setelah pulang sekolah dia selalu bercanda dengan saudara-saudaranya. Kali ini terasa berbeda dari biasanya.

"Sayang," Ava membuyarkan lamunannya, Farrel tersadar dan segera membawa Ava duduk di sofa.

Revan merasa ifiel melihat kemesraan dua manusia dihadapannya. Lelaki tampan itu langsung beranjak dari tempat duduknya dan bergegas meninggalkan ruang tamu.

Baru satu langkah Revan melangkah, tangan kirinya di tahan oleh Farrel. "Lo mau kemana bang?"

Lelaki tampan itu menatap Farrel dengan tatapan sedatar-datarnya. "Bukan urusan Lo."

Farrel menunduk lesu. Lagi-lagi semua saudaranya menjauhi dirinya. Dia merasa kesepian sekarang.

"Kamu kenapa sih?" Tanya Ava, lagi-lagi Farrel menggeleng pelan dengan lesu.

"Aku ganti baju dulu, kalau kamu butuh bantuan, panggil maid ya," Farrel mengusak helai rambut Ava dengan pelan dan segera pergi ke kamarnya.

✨✨✨

Dengan susah payah Jia membuka kelopak matanya, kepalanya terasa berat dan pening. Gadis mungil itu segera mencuci wajahnya dengan air lalu turun ke arah dapur, dia merasa haus.

Mata Jia membulat melihat Ava sedang duduk santai di dapurnya dengan cemilan coklat ditangannya.

"Loh Jia?"Ava segera mendekati Jia dan segera merangkul pundak Jia.

"Ka-mu...tau kalau aku adik kak Farrel?" Tanya Jia terbata-bata, ia mengira Ava tidak mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya.

"Tau dong! Farrel udah cerita semuanya. Tenang aja, gue gak bakal bongkar rahasia lo." Ava menepuk pelan pundak Jia.

My Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang