Halo aku kembali!! Semoga notifnya masuk!! Akhirnya aku up lagi ya hehe
.
.
.
Thanks banget untuk 200K readers and 20K vote, aku gak nyangka bakal secepat ini ಥ‿ಥSemoga puas dengan part ini.... Happy Reading!
.
.
.Part sebelumnya
"TOK TOK TOK! ATUH OH ATUK!"Gibran menggeleng tidak percaya, bagaimana bisa teman-temannya datang secepat ini.
Gibran pun melangkah menuju pintu utama, sekilas ia melihat Revan dan Azri yang meninggalkan ruang tamu dengan wajah kesal. Gibran tau kakak-kakaknya tidak suka di ganggu.
Ia hanya terkekeh pelan seraya mengambil alih remot untuk membuka pintu utama. Setelah terbuka, teman-temannya pun masuk, mereka sudah merasa seperti rumah sendiri.
"Apa kabar bos?" tanya Akmal dan duduk di sofa yang tersedia untuk tamu, dengan santainya Akmal menaruh sebelah kakinya diatas meja.
Akmal adalah ciri-ciri teman gak ada akhlak ( ͝° ͜ʖ͡°)ᕤ
Vino dan Bagas meringis kecil melihat kelakuan sahabatnya yang terbilang tidak sopan. Mereka berdua pun ikut mendudukkan pantat mereka keatas sofa yang terasa empuk.
"Kalian dari mana?" Gibran bersuara.
"Dari sekolah lah," jawab Vino sedikit gugup.
"Gue tau kalian tadi nggak sekolah." Gibran tersenyum kecil sedangkan ketiga curut itu mendadak bungkam.
"Iya-iya, tadi kita nongkrong ditempat biasa. Lo tau aja kan, kita nggak bisa sekolah tanpa lo atau Arkan." jawab Akmal. Trio curut itu memang selalu mengandalkan kepintaran Gibran ataupun Arkan. Ketika ada PR, selalu saja ada alasan mereka untuk menyontek.
"Iya tuh. Sebenarnya gue pinter, tapi gue nggak mau nunjukin kepintaran gue ke kalian," timpal Bagas dengan nada sombongnya.
Pletak
"Anjir!" pekik Bagas mengusap pelan jidat mulusnya yang memerah akibat ulah Vino.
"Lo pinter dari mananya?! Dilihat dari ujung sedotan pun nggak akan kelihatan!"
"Iri bilang bos!"
"Iri? Untuk apa gue iri sama manusia kayak lo!"
Baru saja Bagas ingin menyahut, suara motor terdengar dari arah luar mansion.
Siapa lagi kalau bukan Arkan?
Arkan pun memakirkan motornya di lapangan luas mansion milik Gibran, ia juga membawa adik perempuan nya.
Rara.
Rara adalah adik dari seorang Arkan Frianka Vello sekaligus sahabat Jia, adik bungsu Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother
RandomON GOING "Possesive" Hanya kata itu yang dapat mendiskripsikan watak kakak-kakaknya. Mereka selalu melarang Jia dengan alasan yang tidak masuk akal. Harta melimpah, bahkan bisa mengalahkan kekayaan seorang panggeran. 5 Kakak Laki laki Jia begitu Po...