Persiapkan hati kalian untuk part ini
📖Happy Reading 📖
Jia yang berdiri di depan kelas kaget dengan tangannya yang tiba-tiba ditarik oleh seseorang menuju toilet, Jia meringis merasakan tubuh mungilnya dihempaskan ke pintu toilet.
Pergelangan tangan Jia dicekal dengan kuat membuat Jia menggigit bibir bawahnya untuk menahan sakit.
"Kamu?" Jia mengangkat wajah kecilnya menatap perempuan yang berada dihadapannya. Dia adalah Cindy.
"Kenapa? Kaget?" gadis bernama Cindy itu tersenyum evil.
"Kamu kenapa bawa aku kesini?!"
"Heh! Jangan sekali-kali lo ngelawan gue! Dasar murahan! Lo hargai berapa sih tubuh lo yang rata ini?, sampai Gibran mau banget sama lo!"
Deg
Jia menunduk lemah, dia tidak pernah dilecehkan seperti ini. Apakah dirinya terlalu lemah hingga harus merasakan ini semua?
"Tatap gue!" Sentak Cindy mengangkat dagu Jia dengan kasar.
"Wajah lo polos, tapi enggak untuk kelakuan lo!"
Jia menggeram kesal, sudah cukup dirinya dihina sedalam ini, dia harus bisa melawan orang dihadapannya.
"Gak usah pegang-pegang gue!" Jia menghentakkan tangan Cindy dari dagunya.
Untuk pertama kalinya Jia berlaku kasar seperti ini. Walaupun tubuhnya bergetar, ia harus bisa melawan iblis berwajah manusia ini!
"Oh, lo udah berani sama gue? Girls! Enaknya kita apain nih?" Tanya Cindy pada kedua temannya yang sejak tadi diam menonton.
Mata Jia membelalak kaget, kenapa? Karena salah satu teman Cindy adalah AVA! Kenapa Ava bisa bersama Cindy? Apakah dia dipaksa? Atau bagaimana?, Batin Jia berucap.
"Bunuh aja kalau bisa." Terdengar santai namun menakutkan, Jia tidak menyangka sahabat yang selama ini ia percaya mengkhianati dirinya.
"Ava! Kenapa kamu ngelakuin ini semua?! Gimana perasaan kak Farrel nanti?!"
"Hahahaha, udah jelas kan? Gue itu gak cinta sama abang lo yang sok asik Itu! Gue cuman pengen ngerebut harta lo! Harta yang seharusnya jadi milik gue!" ucap Ava dengan mata memerah.
Ucapan Ava barusan membuat Jia sedikit kebingungan, Harta apa maksudnya? Jia merasa tidak pernah mengambil sesuatu yang bukan hak nya.
"Udah! Gak usah dikasih ampun!" Ucap salah satu teman Cindy, Jasmine.
Cindy segera melakban mulut Jia dan mengikat kedua tangan dan kaki Jia menggunakan tali. Jasmine mengambil air digayung, sedangkan Ava hanya menonton seraya menyeringai.
Byur
Mereka bertiga tertawa puas ketika gayung yang berisikan air, mereka buang ke wajah Jia membuat rambut serta seragam Jia basah.
"Lo itu gak usah cari perhatian deh! Memangnya kurang dari om-om itu?!"
"Hmppp! emppph" Jia bergerak-gerak seperti cacing kepanasan. Dia tidak bisa bernafas, Lakban yang dipoleskan Cindy terlalu kuat membuat Jia kesulitan bernafas.
Brak
Ava menendang kaki Jia yang membuat Jia langsung terduduk kesakitan, Ava menendang bagian kakinya yang sempat terkilir.
"Awas kalau lo berani ngadu ke kakak lo yang sok kaya itu! Kalau lo berani ngadu, jangan harap Gue bakal ngampunin elo!" Ava segera meninggalkan toilet lalu disusul Cindy dan Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother
RastgeleON GOING "Possesive" Hanya kata itu yang dapat mendiskripsikan watak kakak-kakaknya. Mereka selalu melarang Jia dengan alasan yang tidak masuk akal. Harta melimpah, bahkan bisa mengalahkan kekayaan seorang panggeran. 5 Kakak Laki laki Jia begitu Po...