➊➎ | ᴍᴀʟʟ

23.2K 2.1K 1.7K
                                    

Ps: Wattpad error ya? Banyak yang dm kalau cerita ini gak bisa kebuka:(

📖Happy Reading 📖

Darka menghampiri kamar adik bungsunya. Dia membawa sebuah paper bag bewarna biru muda yang akan dia berikan untuk adik Kesayangannya.

CEKLEK

Jia sedikit terkejut melihat Darka tiba tiba masuk kamarnya. Rasanya ingin sekali meneriaki Darka yang seenaknya masuk kamarnya tanpa mengetuk.

Bayangkan saja kalau Jia sedang berganti pakaian dan Darka langsung masuk begitu saja.

Hell, mau di letakkan dimana wajah Jia?

Darka pun mendudukkan dirinya disamping kasur Jia, dia meletakkan paper bag yang di bawa.

"Kamu tenang aja. Preman itu sudah gak ada lagi di bumi ini." Tidak ada intonasi. Datar.

"Hah?! Kakak kemanain mereka?" Tanya Jia sedikit kaget, pasalnya dia mengira Darka tidak mengetahui kejadian tadi sore.

"Ke Neraka." Darka mengucapkannya dengan santai yang membuat siapa saja merinding mendengarnya

"Kak....." Jia menatap horror ke arah Darka, kakak tertuanya memang menyeramkan!

"Salahin mereka karena udah berani nyakitin princess kakak!"

Jia menghela nafas, Darka memang tidak pernah main-main dengan ucapannya. Siapapun yang berani menyakiti keluarganya, pasti langsung habis di tangannya sendiri

"Ini....buat kamu." Darka menyodorkan paper bag yang tadi ia bawa. Jia langsung duduk berhadapan dengan Darka dan segera membuka paper bag yang Darka berikan.

"Wuihhhh...." Seketika mata Jia berbinar. Kakak tertuanya memang terbaik dalam hal ini

Darka memberikannya Handphone keluaran terbaru dari brand ternama. Bayangkan saja? Ini adalah salah satu Imipian semua orang.

"Suka?" Tanya Darka, Jia menggangguk senang.

"Kakak tau kalau Hp Jia rusak?"

"Kakak tau semua tentang kamu."

"Tapi, Hp Ini mahal ya kak?" Ucap Jia seraya membolak balikkan Hp barunya

"Cuman 27 juta,"

"APA?!" Mata Jia membulat, cuman 27 juta katanya? Heol....lebih baik dia belikan stok cemilan untuk ia Makan dirumahnya

"Harga itu gak sebanding dengan kamu. Cukup dengan ada kamu disisi kakak, itu semua cukup untuk membalas semua yang Kakak berikan." Jia tersenyum tulus, kakak tertuanya Ini selalu saja seperti ini. Jia sangat bersyukur memiliki kakak seperti Darka dan yang lainnya.

"Jia, Temenin kakak jalan-jalan yuk?" ucap Darka seraya memainkan rambut halus Jia.

"AYOK!" Teriak Jia Semangat, saat ini dia memang butuh refreshing untuk menenangkan hati dan otaknya.

Darka tergelak dengan respon Jia yang begitu antusias. Melihat tawa si sulung membuat Jia tersenyum dengan lebar.

Kakak tertuanya lebih tampan berkali-kali lipat saat tertawa lepas seperti itu, Darka sangat jarang tertawa atau tersenyum di depan public, tapi untuk adiknya dia sangat mudah untuk tersenyum.

My Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang