➋➋ | ᴛᴇʀᴜɴɢᴋᴀᴘ

24.5K 2.1K 1.4K
                                    

Thank you banget untuk 45K readers and 6,51K votes

Btw Wattpad makin kesini, kok makin jelek ya:(

Btw Wattpad makin kesini, kok makin jelek ya:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"JIA!"

Viani dan Adrian spontan berteriak melihat tubuh Jia terhempas ke bawah.

Seluruh siswa hanya mampu menatap Jia dengan kasihan. Tidak ada satupun orang yang berani melerai pembullyan Cindy dan teman-temannya. Tentu saja mereka takut, Cindy adalah anak donatur  di sekolah ini, walaupun kakek Gibran adalah pemilik sekolah, tetap saja Cindy juga berkuasa. Itu sebabnya tidak ada yang berani melawan Cindy maupun teman-temannya.

Viani sangat ingin membantu Jia, akan tetapi tubuhnya terasa lemas karena injakan Jasmine dan Ava yang begitu kuat.

Rara hanya menatap bergantian Jasmine dan Ava. Diam-diam ia mengepalkan tangannya dengan kuat, haruskah ia mengeluarkan semua kekuatannya?

BUGH

BUGH

"ITU BELUM SEBERAPA DENGAN PERBUATAN KALIAN!" Lagi-lagi Jasmine dan Ava terduduk lemas di lantai dengan wajah yang membiru.

Benarkah itu Rara?

Kalian benar.

Rara lah yang meninju rahang Jasmine dan Ava.

Mungkin beberapa dari kalian belum mengetahui identitas Rara yang sebenarnya. Rara adalah atlet Taekwondo Nasional. Dia juga merupakan anak yang terlahir dari keluarga kaya raya. Walaupun begitu, Rara tidak pernah menyombongkan kekayaannya. Ia tetap rendah hati dan tetap berteman dengan siapa saja.

"Ra, lo mukul sahabat lo sendiri?" tanya Ava tidak percaya. Rara hanya menatap datar kedua makhluk di depannya.

"Gak salah? Disini lo duluan yang hianatin gue. Apa lo gak sadar diri?"

Ava hanya diam, sedangkan Jasmine mengode Cindy untuk memukul Rara dari belakang. Cindy pun mengambil balok yang tak jauh dari kantin. Balok itu berukuran sedang, setelah itu ia melangkahkan kakinya tepat di belakang Rara.

"RARA AWAS!"

BUGH

Belum sempat Cindy memukul Rara dari belakang, Jia lebih dulu mendorong Rara kesamping. Dan bahu kanan Jia lah yang terkena balok besar itu.

"Akh..." tubuh Jia terasa oleng, dengan cepat Rara menyeimbangkan tubuh Jia agar berdiri.

"Ji, kenapa lo ngelakuin ini?" lirih Rara. Jia hanya menggeleng lemah, untunglah hanya bahu kanannya yang terkena balok itu.

"cih, lemah." ucap Cindy meludah tepat dihadapan Jia dan Rara.

Ingin sekali Rara membunuh iblis berwajah manusia ini. Akan tetapi, Jia selalu menggenggam tangannya seakan-akan melarang Rara untuk menyakiti Cindy.



My Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang