TYPO BERTEBARAN!
🌿Happy Reading 📖
Jia terpaku melihat mobil mewah di depan mansionnya. Dia sangat yakin mobil itu milik kakak tertuanya 'Darka'
"Kak Darka!! " Teriak Jia di ambang pintu dan langsung menghambur ke pelukan kakaknya.
Awalnya Darka terperanjat kaget, namun melihat wajah perempuan dia langsung mengetahui siapa pemilik suara ini.
"Kak. Jia kangen" Jia menenggelamkan kepalanya di dada bidang kakaknya . Darka tersenyum simpul dan mencium pucuk kepala adiknya.
"Kakak juga kangen princess." Jia terisak. Entah kenapa dia merasa ingin menangis. Mungkin karena dia sedang pms.
"Loh kok princess nya kakak nangis? " Darka menghapus air mata Jia dan menatap Mata Jia yang berair.
"Habisnya kakak gak pernah pulang. Udah gitu Jia gak pernah Dikasih kabar. Kakak udah lupa ya sama Jia" Mata Jia berkaca kaca. Jia hanya takut kakaknya menemukan pasangan hidupnya dan melupakan Jia begitu Saja.
"Mana mungkin sih kakak lupa sama princess kecil ini" Darka tersenyum. Di tariknya ujung hidung Jia dengan telunjuk dan ibu jarinya.
Jia mengerucutkan bibir nya kesal. Hidung nya memerah karena ulah Darka.
Darka terkekeh kecil. Ia memegang bahu Jia.
"Jia tatap Mata kakak" Jia mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Jia tatap mata kakak!" Tegas Darka. Mau tidak mau Jia menatap kedua Mata Darka.
"Kakak itu sibuk sayang. Maafin kakak karena gak pernah kasih kamu kabar. Kakak Janji. Kakak gak akan pernah ninggalin Jia. Kamu itu Jantung Kakak, kalau kamu gak ada, otomatis Kakak juga gak ada" Darka menatap manik manik Mata Jia dengan tulus.
'ck ck. Ni Dua curut lupa kali ya kalau gue msih disini' gumam Gibran kesal. Rasanya dia seperti menonton drama Korea Sekarang .
"Ekhm" Deheman Gibran membuat Jia dan Darka menoleh ke arahnya.
Benar benar.
"Kenapa? Sakit tenggorokan?" Tanya Darka sedikit kesal. Menganggu Momen nya Saja.
"Tauk ah Tauk! Dunia kerasa milik berdua emang. Gue mah cuman numpang doang" Cibir Gibran. Saudaranya Benar Benar tidak tau tempat.
"bentar. Kok kamu pakai kaos? Seragam sekolah kamu mana? " Darka baru sadar kalau Gibran hanya memakai kaos lengan pendek
"Ck Ck. Coba liat tuh di pinggang Jia"
Darka menoleh ke Jia. Sedangkan Jia hanya menunjukkan deretan giginya.
"Kamu kenapa? "
"Jia tembus " Darka menggangguk paham. Darka memang sangat peka dengan keadaan. Dari semua saudaranya dialah yang paling peka.
"Kalau gitu kamu ke kamar. Bersihin badan kamu. Nanti malam Kakak mau ngajak kalian semua ke undangan perusahaan" Jia tersenyum senang.
"Bener ya kak? " Darka menggangguk.
Cup
Jia mencium pipi kanan Darka. Setelah itu Jia berlari ke kamarnya.
"Gib. Telpon Azri, Revan, Farrel. Suruh mereka pulang. Ada yang mau di omongin" Ujar Darka datar. Wajahnya akan kembali lembut ketika bersama adik bungsunya.
Gibran hanya menggangguk Dan menjalankan tugasnya.
.
.Jia berbaring di tempat tidurnya dan memikirkan gaun apa yang akan dia pakai Nanti.
Sedangkan di lain tempat .
"Gue butuh penjelasan!" Darka menatap Tajam ke empat saudaranya.
"Biar gue aja" Gibran mengehela nafas.
"Waktu gue main game, tiba tiba Jia teriak ketakutan. Dia selalu Nyebut takut, pergi. Dia bilang kalau dia gak mau dipukul lagi. Dan gue yakin, selama ini dia selalu nutupin Masalahnya Sendiri"
Darka mengepalkan tangannya kuat, kuku nya memutih. Tangannya merasa gatal Dan ingin membunuh orang. Apa sebenarnya yang dirahasiakan dari Jia maupun orang tuanya?
"Kita harus Cari tau apa yang terjadi sebenarnya " ucap Azri yang di angguki saudaranya.
"Nanti kita bahas lagi. Jangan lupa nanti malam kita ke undangan perusahaan" Darka meninggalkan Saudaranya setelah itu ia mengambil Handphone di saku celananya untuk menghubungi seseorang.
TBC
Jangan lupa Votement
Masih jelek karena masih amatir.05 ᴍᴇɪ 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother
RandomON GOING "Possesive" Hanya kata itu yang dapat mendiskripsikan watak kakak-kakaknya. Mereka selalu melarang Jia dengan alasan yang tidak masuk akal. Harta melimpah, bahkan bisa mengalahkan kekayaan seorang panggeran. 5 Kakak Laki laki Jia begitu Po...