➊➋ | ᴍᴜʟᴀɪ sᴇᴋᴏʟᴀʜ

29.1K 2.4K 980
                                    

Klik bintang sebelum membaca ♡♡

Typo Bertebaran -!

📖Happy Reading📖


"Pagi semua" Sapa Jia ke keluarganya yang terduduk rapi di meja makan.

"Pagi nak"
"Pagi sayang"
"Morning Queen"
"Pagi Baby"
"Pagi adek"
"Morning sweet heart"
"Morning cantik"

Seperti itulah kira kira sapaan keluarganya. Jia hanya tersenyum menanggapi sapaan keluarganya.

Jia duduk di depan Darka dan di apit oleh Gibran dan bundanya.

"Dek. Yakin udah mau sekolah?" Tanya Darka sambil memakan roti yang tersedia di piringnya.

Jia hanya menggangguk senang. Akhirnya dia bisa kembali bersekolah. Rasanya sudah lama sekali tidak menginjakkan kaki di sekolah elitnya itu. Dua minggu lebih dia izin di sekolahnya, ia yakin kalau dia banyak ketinggalan pelajaran.

"Jia berangkat sama Gibran atau Farrel ya? Kakak mau ke kantor duluan"

"Eh jangan. Kan di Sekolah gak ada yang tau kalau Gue ama Jia saudara" Ucap Farrel spontan. Semuanya melotot ke arah Farrel, Rasanya ingin sekali Jia mencubit perut kakaknya.

Farrel hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Ia baru sadar kalau yang di ucapkan barusan salah.

"Apa maksud kamu Farrel?" Tanya Darka dengan wajah datarnya. Farrel meneguk ludahnya dengan kasar, lebih baik di tatap binatang buas daripada ditatap tajam oleh Darka.

"Gak ada yang jawab?" Hening. Tidak ada yang menyahuti Darka, Saat seperti ini adalah hal yang paling menakutkan bagi mereka.

"Kalian semua punya mulut kan?!" Darka menggebrak Meja makan, Mereka semua tersentak

"Sayang. Kalau kakak nya nanyain dijawab dong" Ucap Alya

"itu kak..... eng...."

"Ngomong yang jelas!" Bentak Darka.

Jia mengambil nafas dalam dalam, lalu dihembuskan secara perlahan.

"Jia yang minta untuk ngerahasiain kalau Jia adik kalian, dan cucu terakhir Aksara. Apa itu salah?" Tanya Jia yang dibalas tatapan tajam Darka.

"Kamu masih nanya? Jelas itu salah! Apa kakak pernah ngajarin kamu bohong Jia?!" Bentak Darka tidak suka. Semua hanya diam menikmati sarapannya dengan canggung, sesekali mereka melirik ke arah Jia yang mengeluarkan keringat dingin.

"Jia tau kak. Tapi Jia cuman pengen punya teman yang benar benar sayang sama Jia. Bukan karena status Jia. Jadi itu gak salah"

Darka tertawa remeh. Diam diam dia mengepalkan tangannya.

"Jia! Kakak begini karena kamu! Kakak takut kamu kenapa napa! Itu alasan kenapa kakak mau kamu jujur tentang status kamu!" Ucap Darka penuh emosi

"Tapi kak--"

"Yaudah. Sekarang terserah kamu, kakak gak akan ikut campur masalah kamu lagi" Ucap Darka dan segera meninggalkan meja makan.

Jia mendesah pelan, kakak tertuanya kecewa dengan dirinya, Andai Jia tak berbohong pada kakak tertuanya.

"Sayang. Udah gak usah dipikirin, Sekarang Jia berangkat sekolah sama Farrel ya" Jia menggangguk lemah dan kembali ke kamarnya untuk mengambil tas sekolahnya yang tertinggal.

***

Jia dan Farrel sudah berada di dalam mobil saat ini. Hening. Hanya kata itu yang dapat mewakili keadaan di dalam mobil itu saat ini. Jia dan Farrel sibuk dengan pikiran mereka masing masing..

My Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang