📖Happy Reading📖
Bel pulang sekolah berbunyi sedari tadi. Akan tetapi Jia tetap setia menunggu seluruh siswa pulang agar tidak ada yang melihatnya pulang bersama Farrel maupun Gibran.Kini Jia sedang Menunggu Farrel di depan gerbang sekolah, awalnya dia ingin pulang bersama Gibran namun Gibran harus latihan basket di sekolahnya alhasil dia pulang bersama Farrel.
"Kakak mana sih?" Gerutu Jia sambil melihat jam di tangannya.
"Apa aku naik bus aja ya?" Gumam Jia dan berjalan menuju halte yang tidak jauh dari sekolahnya
"Hei manis..." Jia tersentak kaget saat tiba tiba ada orang yang menahan pergelangan tangannya. Jia menoleh kebelakang dan melihat ada segerombolan laki-laki. Pakaian mereka berantakan dan ada beberapa tato di pergelangan tangan mereka, bisa dibilang mereka adalah seorang preman.
"Sendirian aja cantik?" Tanya salah satu dari mereka
Jia menghempaskan tangan yang memegang pergelangan tangannya. Lalu dia memundurkan badannya beberapa langkah, perasaannya mendadak tidak enak.
"ka-lian mau apa?!"
"Cuman numpang lewat aja manis." Ujar salah satu dari mereka. Wajahnya sedikit lebam, badannya kekar dan tubuhnya penuh dengan tato.
"Mau pulang bersama kami?" Tanya mereka dengan senyum evilnya. Jia memegang tas sekolahnya dengan kuat, kakinya gemetar bahkan tubuhnya telah mengeluarkan keringat dingin.
"Pergi kalian!!" Bentak Jia dengan seluruh keberaniannya, wajahnya sedikit memucat karena panik bercampur takut.
"Garang juga Gadis Ini.... Tapi tidak masalah, kami suka dengan Gadis Garang sepertimu." Mereka bertiga terkekeh kecil membuat Jia semakin ketakutan, dia menoleh ke kanan dan ke Kiri. Namun nihil, tidak ada satupun orang yang lewat.
"Lepas!!" Berontak Jia Saat salah satu dari mereka menarik pergelangan tangannya dengan kasar.
"Semakin kau memberontak, semakin kasar permainan ku!" Bentak Salah satu dari mereka.
"lepas--hiks..." Mereka menoleh kearah Jia yang menangis. Mereka saling menatap satu sama lain dan langsung tertawa dengan kencang.
"Lihat, dia menangis....hahaha..." Para Preman itu tertawa dengan kencang dan langsung membawa Jia ketempat yang sepi.
"LEPASIN DIA BRENGSEK!!" umpat seseorang dari belakang mereka dengan mata merahnya, bahkan kedua tangannya terkepal dengan kuat.
"Wah Wah, rupanya ada pahlawan kesiangan..." Ejek preman-preman itu. Jia mendongak dan melihat seorang pria memakai seragam sekolah. Kemungkinan dia adalah Farrel atau Gibran.
Tanpa berfikir lagi pria itu langsung menendang kaki keempat preman itu sampai mereka tersungkur dan melepaskan Jia.
BUGH
BUGH
BUGH
"BAJINGAN!"
Jia langsung berlari mencari tempat yang aman, dia berlari ke arah motor sport yang tak jauh dari halte. Kakinya sangat lemas serta nafasnya tidak beraturan, dia kembali mengingat masa masa penculikan dirinya.
"hiks,,,Bun-da hiks..." Jia berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan memori buruknya. Jia menekuk kedua lututnya lalu dipeluk kedua lututnya dan terus menangis dengan wajah yang pucat.
Beberapa menit kemudian pria itu mendatangi Jia dan berjongkok di hadapan Jia untuk menyamakan posisinya dengan Jia. Perlahan Jia mendongak untuk melihat siapa yang telah menyelamatinya. Kedua Mata Jia membulat melihat siapa orang itu, orang yang selalu cuek dan salah satu sahabatnya.........
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother
RandomON GOING "Possesive" Hanya kata itu yang dapat mendiskripsikan watak kakak-kakaknya. Mereka selalu melarang Jia dengan alasan yang tidak masuk akal. Harta melimpah, bahkan bisa mengalahkan kekayaan seorang panggeran. 5 Kakak Laki laki Jia begitu Po...