➊➊ | sᴇᴍʙᴜʜ

32.2K 2.7K 1K
                                    

Ada yang nungguin gak sih? :(

Typo Bertebaran -!

📖Happy Reading 📖


Sudah hampir dua minggu Jia di rawat di rumah sakit. Kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya. Sekarang cewe itu tidak sering teriak atau menangis seperti sebelumnya. Sekarang dia lebih sering berbicara, walaupun masih ada sedikit rasa takut.

"Jia mau pulang" Semua orang yang berada di ruangan itu melotot tidak percaya. Dengan mudahnya Jia mengatakan hal seperti itu.

"No! No! Ingat kondisi kamu Jia!" Darka menggeram tidak suka.

"Kak pleasee" Jia memasang wajah sendu agar semua saudaranya bisa menolongnya.

"Turutin aja kata bang Darka Ji" Ucap Azri yang membuat Jia mengerucutkan bibirnya.

"Bunda" Jia memohon ke arah Bundanya yang berdiri tak jauh darinya.

"Sayang. Turutin aja ya kata kakak kamu. Ini semua untuk kebaikan Jia" Jia mendengus kesal. Bundanya sama saja seperti kakak kakaknya.

"Ayahhh" Sekarang hanya Ayahnya yang menjadi satu satunya harapan Jia.

"Sebentar ayah panggil dokter" Senyum Jia mengembang. Ayahnya memang paling tidak bisa melihat tatapan memohon anak anaknya.

"Permisi" ucap dokter Reza membuat semua yang berada di ruangan itu menoleh ke arahnya.

Dokter Reza pun segera memeriksa Jia.

"Bagaimana dok?"

"Syukurlah. Kondisi pasien stabil. Mungkin dalam beberapa hari ke depan pasien bisa kembali normal" Semua Tersenyum. Akhirnya si bungsu bisa kembali normal.

"Apa pasien bisa pulang ke rumah dok?" Tanya Willson yang membuat Saudaranya terkejut bukan main.

"Bisa pak. Tapi saya harap pasien tetap meminum obat secara teratur. Dan untuk sementara jangan di biarkan untuk keluar rumah"

"Baik. Terima kasih dok" Dokter Reza Menggangguk dan beranjak meninggalkan ruangan inap Jia.

"Sekarang kita pulang" Ucap Willson yang membantu istrinya mengemasi barang barang Jia.

"Enggak yah, Jia belum sembuh total. Darka gak ngizinin Jia pulang"

"Azri setuju"

"Revan juga setuju"

"Farrel setuju"

"Gibran gak setuju" Darka, Azri, Revan, Dan Farrel menatap tidak suka ke arah Gibran.

"Gue setuju sama Ayah. Kalian tau kan Pria tua itu berhasil kabur? Gue yakin dia lagi ngincar Jia sekarang . Dan dia pasti tau kalau Jia dirawat disini. Menurut gue, Jia lebih aman dirumah Karena ada kita dan para maid yang ngejagain dia" Willson tersenyum senang. Ternyata Gibran mengetahui isi pikirannya.

Semua terdiam mencerna perkataan Gibran barusan. Kenapa mereka tidak memikirkan ini? Ah sudahlah, yang terpenting Jia harus selalu di awasi.

"Oke kita pulang" Ucap Darka yang membuat Jia senang bukan main.

***

Hampir setengah jam dalam perjalanan, akhirnya Jia dan Darka sudah sampai di Mansion nya. Kenapa hanya Jia dan Darka? Karena Darka yang meminta Jia untuk satu mobil dengan nya.

Darka menoleh ke arah Jia yang tertidur pulas. Tangan Darka menyelusup ke belakang leher dan lutut Jia. Dirasa pas, Darka mengangkat tubuh Jia keluar dari mobil dan mengendong tubuh Jia ke Kamarnya.

My Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang