Baca part sebelumnya agar nyambung dengan part ini.
Aura mulai berubah, yang tadi
nya tenang menjadi menyeramkan. Itu hanya karena aura psychopath seorang Darka."Siapa lo?!" bentak Cindy dengan menarik kedua tangannya yang di ikat dengan tali.
Darka melangkah mendekati Cindy yang berusaha melepas tali yang sedang mengikat tangannya.
Darka mengangkat dagu Cindy menggunakan telunjuknya hingga kini tatapan dinginnya menatap mata Cindy. Cindy akui mata Darka sangat tajam dengan bola mata biru yang menambah aura menyeramkan. Tapi bagi Cindy itu masih biasa.
"Bitch." ucap Darka dengan pelan namun terdengar mengintimidasi. Cindy meneguk ludahnya dengan kasar. Tubuhnya mulai bergetar ketakutan.
BUGH
BUGH
Itu adalah suara orang yang terhempas kebawah. Mata Cindy membola melihat kedua temannya dengan kondisi yang mengenaskan.
"Jasmine?! Ava?!" mereka berdua sama terkejutnya dengan Cindy. Sebenarnya apa yang direncanakan pria dihadapan mereka?.
"Sebenarnya lo siapa hah?! Kalau lo berani nyentuh gue. Lo bakal gue laporin ke polisi dan orang tua gue!" Cindy berusaha menetralkan nafasnya. Dia berusaha terlihat tenang, padahal dirinya juga takut dengan pria dihadapannya.
"Saya? Baiklah, saya akan memperkenalkan diri sebelum memulai. Perkenalkan, saya Darka Alfiano Aksara." ucap Darka dengan smirk andalannya.
Deg
Ava dan Jasmine menunduk takut, mereka tau siapa itu Darka, berbeda dengan Cindy. Cindy sama sekali tidak mengenal identitas Darka yang sebenarnya.
"Halah gue gak peduli! Gue bisa aja bangkrutin perusahaan lo kalau lo berani macem-macem sama gue!"
Darka tertawa hambar mendengar ancaman Cindy yang sangat tidak mempengaruhi dirinya. Apa dia tidak salah mengancam orang seperti Darka.
"Oh ya noona? Memang, apa nama perusahaan orang tua anda?" Darka menyelipkan kedua tangannya di saku celananya yang membuat aura tegasnya keluar.
"Mitra Jaya Abadi!"
Darka terdiam sejenak tanda sedang memikirkan sesuatu. Melihat itu Cindy tersenyum senang, pasti Darka Takut perusahaannya bangkrut karena perusahaan orang tuanya yang sangat terkenal dengan kekayaannya.
Darka segera mengambil Handphonenya yang berada di dalam saku kemejanya. Dengan cepat ia menelfon seseorang.
"Halo tuan."
"....."
"Benar, saya Darka. Sepertinya anda perlu bicara dengan anak anda terlebih dahulu."
Darka mengloadspeaker audio handphonenya dan di sodorkan tepat dihadapan Cindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother
AcakON GOING "Possesive" Hanya kata itu yang dapat mendiskripsikan watak kakak-kakaknya. Mereka selalu melarang Jia dengan alasan yang tidak masuk akal. Harta melimpah, bahkan bisa mengalahkan kekayaan seorang panggeran. 5 Kakak Laki laki Jia begitu Po...