⓿➏ | ᴘᴇsᴛᴀ

37.9K 3.3K 1.3K
                                    

Typo bertebaran -!

📖Happy Reading 📖

"Ganti pakaian kamu Jia! " Darka menatap tidak suka ke arah Jia.

"Tapi kak. Dress ini bagus, Jia suka" Jia tetep kekeh dengan pilihannya Sendiri.

"Kakak bilang ganti Jia! Dari 10 Drees disini, kenapa harus pilih ini? Apa kamu mau mempertontonkan bahu kamu? !" Darka mengepalkan tangannya. Dia tidak mau adiknya jadi tontonan disana, Cukup wajah chubby nya saja yang di perlihatkan.

"Tapi kak-"

"Nurut aja apa susahnya sih Jia?! Kamu mau jadi bahan tontonan disana?! Jangan kecentilan jadi cewe! Ingat, ini undangan penting!"

Jleb

Perkataan Darka benar benar menohok hatinya. Padahal Jia hanya ingin memakai gaun ini, Tapi kenapa di anggap centil?

"Jangan kebawa emosi bang" Azri menegur Darka. Pasalnya Jia kelihatan sedikit takut.

"Ganti sekarang!! " Jia menggangguk lemah dan menaiki anak tangga satu persatu.

Tidak perlu Menunggu lama, Jia kembali menggunakan Gaun sederhana. Rambutnya di gulungkan ke Atas mempertontonkan Leher mulusnya. Dia tidak peduli lagi dengan ocehan kakak tertuanya.

"Gurai Rambutmu Jia!" Lagi lagi Darka mengomelinya karena rambut.

"Gak usah kak! Sekarang kita berangkat aja!"

"Gak usah ngalihin pembicaraan" Darka menghampiri Jia dan menggurai rambut Jia kebelakang. Akan Tetapi Jia meyampingkan rambutnya. Percuma saja, Darka tetap melarangnya Dan menyuruhnya menggerai rambut lurusnya kebelakang.

Jia menatap Darka dengan tatapan kesal. Kakak tertuanya selalu Saja berlebihan.

"Semua udah siap?" Tanya Azri. Yang di balas gelengan oleh Farrel.

"Gibran masih di kamarnya"

"GIBRAN! LO NGAPAIN SIH?" Teriak Farrel yang menggema ke seluruh rumah.

"SABAR NAPA SIH! " Balas Gibran tak kalah nyaring. Saudaranya hanya menggelengan kepalanya. Gibran memang paling lambat, mungkin dia berdandan di kamarnya.

(Abaikan latar)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Abaikan latar)

"Lo lama banget si! Kaya cewe aja" Gibran menatap kesal ke arah Revan

"Tadi gue boker Dulu"

"udah udah. Sekarang kita berangkat" Darka bersuara.

.

My Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang