9. Nana

17.1K 851 1
                                    

"Ditemukannya 2 jasad manusia, di pinggir rel kereta api Jakarta Utara, yang diduga korban bunuh diri karena depresi tidak punya uang dan menjadi korban gosting. Setelah jenazah diotopsi, ternyata salah satunya berjenis kelamin perempuan, sedangkan yang satu belum di ketahui karena disekitar kelamin sudah rusak dan mulai membusuk. Diduga korban bunuh diri 2 hari yang lalu."

"Dan begitulah berita liputan enam sekilas sore ini, selamat menikmati acara selanjutnya!"

"Hihh mengerikan," guman seorang gadis yang duduk di depan televisi, yang menyiarkan berita tadi.

"Venus," panggilan dari arah belakang membuat gadis itu menengok.

Yups benar sekali, dia Venus.

"Yes, mom I'm here, what happen?"

Sambil membenahi tatanan rambut Rose mendekati Venus, "Mommy mau ke kantor dad."

Venus mengangguk cepat, "Oke."

"Hati hati di rumah, mom pamit assalamualaikum," pamit Rose tak lupa juga mengecup singkat di kening Venus.

Venus memejamkan matanya merasakan benda basah nan kenyal menyentuh dahinya, "Waalaikumsalam, mom juga hati-hati"

Rose hanya mengangguk sebagai jawaban.

Sore setelah pulang sekolah, Venus langsung pulang ke rumah, tidak ada acara mampir mampir bin keluyuran. Gimana mau keluyuran kalau Venus tadi di anter pulang sama cogan.

Iya, setelah acara Venus di tarik keluar kantin sama Rey mereka berdua langsung ke rumah pohon belakang sekolah.

Tadi...

"Eh eh ngapain ke taman belakang mana sepi lagi, mo mesum lo," tuduh Venus yang sudah berada di samping pohon mangga yang besar dan lebat buah mangga nya.

Rey hanya memutar bola matanya malas, "naik!" Perintah Rey, dengan gerakan matanya mengarah ke tangga gantung yang tak jauh dari Venus berdiri.

"Apaan? Gue suruh naik ke atas sono?" Tanya Venus yang menunjuk lantai rumah pohon yang membentang di atas sana dan terbuat dari kayu.

Lalu menatap Rey kembali, "Idih ogah ngapain?"

"Naik!"

"Gak!"

"Naik!"

"Enggak!"

"Ck!"

Rey menatap datar Venus, lalu melangkahkan kakinya lebih dekat Venus dengan tatapan datar. Mata Venus melotot, pikiran tidak-tidak mulai mengerayapi otaknya, sepontan dirinya mundur, seirama dengan langkah kaki Rey yang maju.

Duk

Belum sempat kepala Venus membentur batang pohon mangga, sudah di tahan dengan telapak tangan Rey. Kini suasana hening dan saling beradu tatapan. Wajah Rey yang dekat dengan Venus membuat Venus menahan napas.

"Makkkk," jerit Venus dalam hati.

Dengan sekali gerakan tangan Rey sudah ada di bawah kedua ketiak Venus....

"KYAAAAA, TURUNI WOEH!"

Pekik Venus kaget, bahkan meronta ronta ingin di turunkan, tapi Rey tetaplah Rey cowok dengan segala keinginannya. Venus di dudukkan di tangga gantung otomatis wajahnya berhadapan langsung dengan rambut lebat milik Rey.

Possessive Reynand (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang