30. Sayang!

6.4K 340 1
                                    

"Kak, Nana tadi ke Timezone bareng Belle lho."

"Kok kakak ga diajak?"

"Lupa, udah keasyikan sih, hehe"

Hari ini adalah jadwal Venus berkunjung di apartemen Nana. Masih ingatkan, bahwa Rey membatasi pertemuan Venus dan Nana.

Dan sekarang mereka berdua tengah berbincang di ruang kamar milik Nana. Ruang kamar yang di dominasi warna Bebby blue itu, banyak poster poster k-pop memenuhi setiap dinding, rak buku yang ada di sudut ruangan, sebenarnya bukan rak buku tapi rak album idol K-Pop.

"Nana kangen ga sama papi?" Tanya Venus yang kini mengubah tempat duduknya menjadi di dekat Nana.

"Kangen, tapi kata papi kalau Nana belum lulus belum boleh kembali lagi. Berarti Nana disini masih 3 tahun kak?"

"Iya"

Perjanjian Niki kepada Nana sejak awal adalah, kalau Nana belum lulus SMA tidak boleh kembali lagi, Niki mau melihat seberapa besar usaha Nana untuk menghadapi dunia luar. Selain tidak boleh kembali Nana juga harus giat belajar agar lulus dengan nilai baik.

Tentu saja Nana akan melakukan nya dengan baik, pasti ada alasannya? Yups. Niki menjanjikan kepada Nana bahwa dia bisa lukus dengan nilai terbaik dia akan diantar ke Korea Selatan tepatnya di Seoul guna ketemu seluruh idolanya.

"Harus bisa tanpa papi selama 3 tahun ya na," Venus mengelus puncak kepala Nana

"Oke kak, emm kakak kok kesini ga sama kakak mata leser?" Venus hampir saja meledakkan tawannya, saat Nana menyebut nama Rey dengan sebutan 'kakak mata leser'

Sebenarnya sudah biasa Nana menyebut Rey dengan sebuatn itu, tapi entah mengapa itu sangat asing dan geli di telinga Venus.

"Tadi katanya gak mau, gak suka Nana,"

"Kakk," kata Nana yang terdengar seperti rengekan.

"Hahaha bercanda," tawa Venus meledak seketika.

"Tadi ada urusan sebentar. Nana mau sama kakak mata leser?" Lanjut Venus.

Dalam rebahannya Nana menggeleng, "Engga lain kali aja."

"Keloni Nana bobo ka," manja Nana, tangannya melingkar tepat di pinggang ramping Venus. Kepalanya di atas paha Venus dan menatap muka Venus dari bawah.

"Gemes banget sumpah, sampai pengen tak sobek mukannya," gemas Venus yang menangkup pipi Nana

"Hah?"

"Engga, katanya mau kelon yaudah minggir dulu kakak mau tiduran."

Sontak Nana sedikit menyingkir memberikan akses Venus mencari tempat ternyaman, tangan Venus menepuk tampat sebelahnya yang masih kosong. Tapi Nana tetap diam.

"Sini katanya mau di kelon?"

Langsung saja Nana merebahkan tubuhnya di samping Venus dan memeluk Venus erat. Mencari posisi yang nyaman untuk tidur dengan wajah yang di dusel duselkan di dada empuk Venus dan tak lama mulai terdengar dengkuran halus. Nana sudah di alam bawah sadar.

🌹⛓️

"Agrhhh sial, bangsat kenapa jiwa psikopat gue meronta ronta, sial gue harus menuntaskannya," guman Rey saat sedang rebahan di kasur kesayangannya.

Entah mengapa mood nya saat ini ingin membunuh dan mendengar jeritan korban dibawah siksaanya.

Rey sudah siap dengan hodi abu abu dipadukan dengan celana levis hitam sobek di lutut dan terakhir sepatu sneaker andalannya. Tak lupa teman kecilnya. Pisau. Sudah standby di kantung hodinya.

Possessive Reynand (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang