12. Seatap

13K 728 10
                                    

Motor besar milik Reynand sudah terparkir manis di pekarangan rumahnya, dengan sedikit tenaga ekstra, akhirnya Venus bisa turun dari jok motor milik Rey, yang tinggalnya na'audzubilah. Masih ingatkan bahwa si Venus bawa tas ransel besar, persis seperti orang pindahan.


"Gue berapa lama sama nih cowok?" Tanya Venus pada dirinya sendiri.

Tadi, Venus lupa menanyakan pada Jay, tapi gampang lah nanti kan bisa telfon sama Daddy nya atau mommy ya, jangan susah preen dunia udah canggih.

Sentuhan tangan di telapak tangan Venus membuat Venus tersadar, pelakunya adalah tangan Rey yang tak ada sopan santunnya. Dengan tarikan pelan Rey dan Venus berjalan memasuki rumah.

Pintunya terbuka otomatis setelah Rey menempelkan telapak tangannya pada kamera pendeteksi.

"Wow!"

Venus berdecak kagum. Melihat interior rumah yang tampak sederhana ini. Suasana yang adem dan ayem membuat Venus betah menatap berbagai benda yang menyapa matanya. Semuanya benda yang ada di dalam rumah tertata rapi dan bersih, tanpa debu.

Venus berjalan pelan lebih dekat, melihat lihat lukisan dan foto yang  tertempel di dinding. Foto Reynand mendominasi keseluruhan mulai dari pas kecil, kanak-kanak, dewasa hingga remaja sekarang ini. Tapi satu difoto itu tidak ada segurat senyum pun yang terpancar, hanya ada wajah datar dan tanpa ekspresi.

Satu foto terakhir kalinya yang menarik perhatian Venus, yaitu foto Rey pas remaja dengan seekor hewan besar yang berbulu lebat dan panjang yang berdiri di samping Rey dengan menggigit tangan kanan milik Rey. Singa. Iya hewan itu singa.

Yang ada di pikiran Venus saat ini adalah, foto terakhir sebelum singa itu makan Rey. Tapi kok Rey gak mati? Atau jangan jangan itu arwah Rey? Hihh ngeri.

Dahi Venus berkerut anehnya dari sekian foto yang terpajang tidak ada foto keluarga atau orang tua Rey. Aneh? Kemana mereka?

"Hey!"

Venus tersentak setelah tepukan di bahunya dengan irama pelan. Dengan gerakan patah-patah Venus berbalik menatap pemilik tangan itu.

"Aaaaaaaaaaaa"

Jerit Venus spontan. Bukan karena makhluk di depan Venus, tapi pikiran Venus yang bilang kalau makhluk di depannya ini adalah, arwah.

"Hey kenapa?" Tanya Rey yang mengibaskan telapak tangannya di depan muka Venus dengan pelan.

Venus menggeleng pelan, "Pergi lo! Arwah Rey kan lo? KYAAAAA pergi gak lo!" Usir Venus.

Buk

Buk

Buk

Nah kan di tabok.

Sret

Seketika suasana yang tadinya adem ayem kini menjadi tegang, setelah Venus tadi yang memukul Rey dan Rey yang menarik tangan Venus.

Alhasil Venus yang tak siap jatuh ke dalam pelukan Rey. Mata mereka beradu beberapa saat setelah Rey berdehem mencirkan suasana.

Ekhmm

Eh?

Venus juga melas pelukannya dengan paksa, mata Venus tertuju kebawah, begitupun dengan Rey, menaikan alisnya Rey menatap Venus.

"Arwah tapi kok punya kaki?" Guman venus.

"Gue manusia."

"Trus itu," tunjuk Venus kepada foto yang ada di bingkai barisan foto terakhir, ukurannya berkisar 7r.

Possessive Reynand (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang