15. Saling menghangatkan

14K 620 5
                                    

4 tahun yang lalu

Hiruk pikuk kota tengah berkurang dan adem ayem, suara jangkrik berlomba lomba memekik, naungan hewan malam mulai terdengar, memekikkan telinga. Mulai dari kelawar, nyamuk, sampai codot pun ada.

Cahaya rembulan dan bintang menjadi saksi malamnya telah tiba. Di rumah yang lantai satu namun luas itu, lebih tepatnya di kamar yang ada di depan, tidurlah sepasang manusia berbeda jenis yang saling berpelukan memberikan kehangatan satu sama lain.

Salah satu dari mereka mengeliat mengakibatkan yang satu juga ikutan terganggu.

"Sttttt, leta tidur lagi! Pale puk puk sini!"

Kata anak yang bernama Pale itu yang di perkirakan laki laki dan Leta adalah perempuan.

Leta mendekat lebih tepatnya memeluk Pale dengan erat. Sedangkan Pale membalasnya dengan satu tangan, karena tangan yang satu untuk menepuk puncak kepala Leta.

"Pale," guman Leta lirih karena terendam leher Pale.

Pale memberhentikan aksinya lalu menunduk menatap Leta, "kenapa?"

"Lapar," kata Leta yang menepuk pelan perutnya.

"Pale buatin makan mau? Tapi cum bisa mie instan, gimana?" Mengecup dan mengelus puncak kepala Leta, Pale menjawab.

"Leta mau kok, tapi nanti Leta gak bantu ya hehe," kekeh Leta.

"Iya, Leta disini aja. Nanti kalau udah 10 menit Letta ke dapur ya, pasti udah jadi mie nya," suruh Pale.

Menakan saklar lampu utama di samping meja, yang semula remang-remang cahaya sekarang menjadi terang benderang menyilaukan mata membuat kedua manusia itu menyipit, guna menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

"Oke, makasih Pale adikku xixixi, kayak Abang aja deh Pale hehe."

"Gpp Pale ke dapur ya."

Leta mengangguk menatap Pale yang keluar kamar dengan hati hati karena masih tengah malam. Oh ralat bukan tengah malam namun pagi buta jam 02.34.

Pale berjalan dengan hati hati dan mengendap endap keluar kamar, takut membangunkan mommy dan Daddy nya. Mungkin dia punya bakat maling, hingga tak ada satu suarapun yang keluar dari langkah kakinya kecuali suara hembusan nafasnya saja.

Sesampainya di dapur, dengan pencahayaan yang lumayan remang remang Pale mulai mendidihkan air untuk merebus mie instan. Tenang ada 3 mie yang ada di meja, namun hanya di buat 2 mie oleh Pale takut tidak abis. Mengingat perut mereka yang kosong dan tidak memungkinkan memakan mie banyak jadi Pale paham.

Delapan menit berlalu, hingga dua mangkuk mie sudah tersaji di atas meja. Karena tadi pale janji sama Leta 10 menit, masih ada sisa dua menit untuk Pale makan duluan.

Buka karena tidak mau menunggu, tapi karena mie yang ia buat menjadi dingin jadi tidak enak, kalau Leta suka mie adem dengan kecap dan sambal, tapi kalau Pale suka mie panas tanpa kecap tanpa sambal, original.

Sruppp

Gumpalan mie dan kuah panas masuk ke dalam mulut.

Uhuk uhuk uhuk

Possessive Reynand (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang