Setelah memastikan Nana tidur dengan nyenyak, Venus langsung pulang. Di depan lobi apartemen Venus berpapasan dengan asisten pribadi Nana, sontak dia berhenti dan asisten pribadi Nana juga ikut berhenti dan saling menatap.
"Om jagain Nana ya, kalau dia tanya gue jawab aja udah pulang."
"Baik, nona."
Venus melanjutkan jalan, niatnya mau naik ojol aja sekalian mampir jajan martabak manis. Untung aja di depan apartemen Nana ada pangkalan ojol di depan pedagang kaki lima martabak pula. Nikmatana yang engkau dustakan, Tuhan.
Dengan hati-hati Venus berjalan menyebrangi jalan melalui tempat penyeberangan dan akhirnya sudah sampai di depan pedagang kaki lima itu dengan selamat sentosa.
"Mas, martabak manis nya satu porsi toping coklat keju di bungkus," ucap Venus dan langsung duduk di kursi plastik dekat gerobak martabak.
"Siap mbak di tunggu!" Pedagang itu mengangguk.
Untung saja antrian tidak panjang jadinya kan Venus tidak terlalu lama menunggu mengingat hari sudah petang dan dia belum masak untuk Rey, takut kelaparan.
"Ini mbak 30.000 aja," lama menunggu akhirnya sudah jadi.
"Pas ya mas," Venus menyerahkan uang pas.
"Terimakasih mbak."
"Sama-sama mas."
Venus berjalan ke pangkalan ojek, "Bang tukang ojek anterin saya ke perumahan gang 7 komplek kuno rumah nomor 69"
"Mari mbak," abang tukang ojek itu menyerahkan helem dan langsung di terima Venus.
Motor melaju membelahi kota ditemani semilir angin dan langit senja menambah kesan epict yang tidak epict nya adalah orang yang mengendarai motornya. Udah tua. Padahal Venus berharap itu Rey wkwkwk.
Saking menikmatinya angin Venus sampai tidak sadar bahwa dirinya sudah sampai di depan rumah Rey.
"Makasih ya pak," kata Venus sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribu.
Abang tukang ojek menerimanya dan menyondorkan uang kembaliannya, "Sama sama mbak, ini kembaliannya."
"Bapak ambil aja, rezeki bapak hari ini hehe," tolak Venus dengan mendorong pelan tangan Abang tukang ojek itu.
"Makasih banget atuh mbak."
"Sama sama, saya masuk pak"
Venus masuk di pekarangan rumah Rey, mobil Rey sudah terparkir apik di halaman membuat Venus yakin bahwa Rey sudah pulang dari urusannya, bergegas memasuki rumah.
"REY, LO DIMANA"
Hening
"Buset dah itu orang kemana sih," tak mau memikirkan lebih Venus menghempaskan tubuhnya di sofa ruang depan.
"Makan martabak dulu deh nanti di cari lagi."
Venus mulai menikmati martabak itu, memakan satu demi satu potong martabak. Hingga tanpa disadari satu boks sudah ludes dimakan Venus. Sapi. Rakus.
"Anjayanto gue makan banyak, pantesan wareg"
Venus berjalan ke dapur guna mengambil air mineral tapi yang membuat heran adalah pintu yang di dekat kulkas yang sudah lama tak di buka kini terbuka kembali dan entah mengapa auranya sampai di dapur.
"Apa Rey di bawah sana?"
"Dia makan belom?"
"Udah mandi belom ya?"
"Gue samperin ah!"
Mengurungkan niatnya untuk minum Venus langsung turun ke lantai bawah tanah. Ditemani lampu bohlam di sepanjang dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Reynand (SELESAI)
Romance[CERITA MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERSEDIA DI PLAY BOOK. LINK PEMBELIAN ADA DI BIO] "She is mine!" Cowok mesum koridor yang di temui Venus, cowok yang seenak jidat mengklaimi dirinya menjadi miliknya. Dia Reynand. Si cowok mesum koridor, si tuan posse...