41. Daddy Jay, berduid

7.8K 337 1
                                    

Hari ini, sepasang kekasih itu tengah disibukan dengan berbagai persiapan pernikahan. Melanjutkan ke jenjang yang lebih serius dan mengikat janji suci.

Mereka Rey dan Venus.

Seperti yang di bilang Rey kemarin, bahwa dia akan menikahi Venus segera, selain mempertanggungjawabkan perbuatannya, Rey juga ingin selalu di dekat Venus hingga rambut mereka memutih. Lebay. Tapi itu kenyataannya.

Semuanya di bantu orang-orang suruhan Rey dan juga Jay. Sebenarnya Rey bisa saja menyuruh orang orangnya saja tapi, mengingat Jay, wali dari Venus dan... yah dia tidak mau kalah dengan calon menantunya.

Bahkan mereka bersaing soal peruangan, dengan, menghias gedung di pusat kota yang besarnya na'audzubilah, disulap menjadi istana megah. Dan itu tidak lepas dari uang Jay dan Rey.

Dan acara pernikahannya akan diadakan 3 hari lagi. Sangat mendadak, tapi kata Rey lebih cepat lebih baik. Soal persiapan mereka serahkan kepada Jay, untuk calon pengantin hanya santai dan menyiapkan diri, mulai dari gaun, cincin pernikahan dan sebagainya.

"Rey, gaunnya bagus yang mana? Putih atau dusty pink atau abu abu?" Tanya Venus yang menunjukan gaun yang ada di majalah gengaman ya.

Dan hari ini, mereka tengah ada di butik milik tetangga Venus. Memilih gaun yang cocok untuk ia pakai besok pas acara besarnya.

Sudah tidak ada lagi rasa sedih dan kecewa yang Venus rasakan. Bagaimana pun diarinya tidak boleh larut dalam dua rasa itu bukan. Memangnya kalau dirinya terus berlarut dalam dua rasa itu keperawanannya akan kembali lagi? Mustahil.

Rey menatap majalah yang di pegang Venus lebih tepatnya menatap gaun yang di tunjuk Venus.

Di gaun yang putih, tidak ada lengan ataupun manset lengan, hanya ada penutup depan di bagian pabrik milk, ditambah lagi di bagian punggung tidak ada kain yang menutupi sehelai benang pun. dan gaun itu panjang dan lebar seperti bunga yang baru mekar.

Tidak. Rey tidak membiarkan satu anggota badan Venus di lihat oleh orang lain. Hanya boleh dirinya. Iya dirinya.

Kembali lagi ke gaun yang warna dusty pink, di gambar itu tampak berlengan pendek, sangat cocok dengan kriterial Rey, tapi eh ada tapinya. Di bagian dadanya sangat rendah memperlihatkan belahan dadanya.

"Ck, kurang bahan!" Guman Rey lirih.

Kembali lagi di gaun abu abu, di gaun itu tampak lengan pendek ¼lengan, dilengkapi dengan kerah tegak, di bagian punggung pun ada bahan yang menutupinya dan panjang gaun itu sangat panjang bahkan ada ekornya sekitar 1 meter dan di hiasi dengan pernak pernik.

"Yang abu abu," kata Rey setelah mempertimbangkan.

"Emoh, yang abu abu jelek warnanya terlalu suram kayak hidup lo, yang dusty pink aja ya. bagus lho."

Lha katanya tadi meminta saran. Lha kok sekarang malah memihak sendiri. Dadarnya memang cewek, eh ralat, wanita.

"Lo lihat gaun itu?"

Venus mengangguk.

"Apa?"

"Warnanya dusty pink, lengan pendek panjangnya sangat panjang bagus elegan," kata Venus yang memukul mulukkan.

"Lagi?"

"Engga ada."

"Lo liat di bagian belahan dadanya?"

Venus mengangguk.

"Itu sangat rendah, apa lo ga mikir besok kita ngundang tamu bukan hanya cewe aja? Gue gak mau apa yang seharusnya punya gue di nikmati orang lain, termasuk aset lo!"

Possessive Reynand (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang