26. Tovan gengsi

5.7K 371 3
                                    

Hacim

Hacim

Hacim

Sroottt

Ehekk

"Udah di bilang langsung mandi malah ngeyel, jadi sakit kan, hah"

"Mau di ulang lagi hah!?"

"Ya maap!"

"Huhh, tarik nafas, jangan dibuang mubazir!"

Helaian nafas keluar dari mulut seorang cowok yang tengah duduk di depan seorang gadis yang berbaring lemas di atas tempat tidurnya. Jangan lupakan selimut tebal yang membungkusnya hingga sebatas dada.

"Rey jangan marah dong, kemarin tuh gue mager, sumpah!"

"Bodo, mau di ulang lahi hah?"

Diam

"JAWAB!!"

"Engga, hiks..."

Huftt

Rey mendekat, dan ikut masuk kedalam selimut, terakhir memeluk tubuh ringkih yang tengah berbaring di tempat tidurnya dengan pelan dan penuh kasih sayang.

"Gue ga mau lo sakit, ga inget kata bokap lo? Selain ngrepotin gue lo juga buat orang tua lo khawatir, tau ga?!"

Seorang yang ada di dalam pelukan Rey mengangguk kecil, tanda mengerti.

Venus.

Satu orang yang selalu mengisi pikiran Rey.

Selepas pulang dari makam Pale, kemarin dengan kondisi yang basah kuyup mereka pulang. Memang dari halte sudah reda namun saat mendekati komplek perumahan Rey hujan deras menghujam kembali diiringi badai alhasil mereka berdua basah kuyup lagi dan kedinginan.

Sesampainya di rumah mereka, oh ralat hanya Rey saja langsung mandi, dan Venus hanya duduk di kursi meja party, tengah menonton Drakor terbaru hingga lupa waktu. Padahal Rey sudah menasehati dan menyuruhnya mandi segera, baru bermain hp sepuasnya tapi Venus selalu bilang, 'Sebentar, satu episode lagi'

Alhasil tubuhnya kedinginan bukan main dan berakhir demam dan panas..

"Rey," panggil Venus pelan setelah sekian lama di dalam keheningan.

"Hmm"

Hanya ada gumaman yang keluar dari mulut Rey, matanya terpejam menikmati hangatnya tubuh Venus yang menyentuh kulit telanjang nya. Tangan kanannya berada dibawah kepala Venus guna bantalan, sedangkan tangan kirinya memeluk tubuh hangat Venus. Ditambah selimut tebal yang menutupi mereka berdua, menambah kesan hangat sudah.

"Dingin," cicit Venus yang semakin mengeratkan pelukannya bahkan tangannya sempat gemetaran saking dinginnya.

Kerutan di dahi Rey tampak. Dingin katanya? Heyy mereka sudah pelukan ditambah selimut tebal dan terakhir AC nya tidak menyala, masih di kata dingin? Ini di rumah lho, bulan di kutub.

Rey membuka matanya dan menatap Venus yang ada di pelukannya. Venus asyik mendusel duselkan kepalanya di dada bidang Rey guna mencari kenyamanan. Sesekali suara getaran di gigi Venus membuat Rey tau. Tau Venus sedang kedinginan betul bukan main-main.

"Rey dingin," rengek Venus lirih. Dirinya tengah dingin tapi seenak jidat Rey melepas pelukannya. Alhasil Venus mencari kenyamanan dengan selimut tebal saja.

Rey diam sejenak lalu, melepas kaos yang ia gunakan dan di buang sembarang arah hanya menyisakan celana kolor, dan telanjang dada yang menampakkan perut kotak kotaknya, Venus akui badan atletis milik pacarnya sangat hot. Tapi, ini bukan waktu yang tepat untuk mengagumi sosok di depannya. Yang ia butuhkan sekarang adalah kehangatan.

Possessive Reynand (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang