Habis wareg terbitlah tai.
Slogan itulah yang pantas untuk menggambarkan keadaan Venus saat ini. Kenyang. Iya Venus kenyang setelah menguras habis dompet Rey di restoran Jepang yang ada di pusat kota.
Tak main main, Venus memesan makanan dan memakannya dengan lahap. Bahkan saking lahapnya, dirinya sampai melupakan satu makhluk yang membayarinya, Rey. Tapi namanya juga Venus, berhadapan dengan makanan aja langsung lupa dunia wkwkwk.
Akibat dari makanan asing yang masuk ke dalam perutnya, membuatnya bolak balik ke kamar mandi untuk membuang hajat. Iya tai.
Selain asing di lidah Venus, makanan yang di makan Venus tadi di di dominasi makanan pedas, yang pedasnya seperti mulut tetangga yang nyinyir.
"Huahhh."
Venus menghempaskan pantatnya di singel sofa yang ada di kamar Rey. Menatap jam yang melingkar di pojok kamar, pukul 21.30
Berarti mereka sangat lama makan dan jalan-jalan, dari pulang sekolah sampai ini tadi, belum Venus yang bolak balik ke kamar mandi. Paling sampai rumah sekitar pukul 21.00, mungkin.
Soal Rey, tadi katanya mau pamit sebentar menemui temannya yang butuh bantuan, belum sempat Venus bertanya, Rey keburu pergi .
"Hoammm ngantuk, nikmat mana yang engkau dustakan? Habis kenyang auto ngantuk dong."
Monolog Venus yang mulai merebahkan badan kenyangnya ke sofa itu dan tak lama mata indahnya tertutup dengan perlahan disusul dengkuran halus yang mengisi keheningan ruang kamar.
🌹⛓️
Udah lama ga munculin Tovan, si cowok itu. Mari kita intip dia tengah mengapa, kawan.
Ternyata dia sedang berada di supermarket komplit, komplek depan rumahnya. Berbelanja mungkin, eitsss ternyata salah.
Tovan berdiri di depan rak makanan ringan sejenis ciki-ciki, bukan untuk membelinya ataupun memakannya namun hanya melihatnya. Rasa minatnya sudah hilang setelah melihat pemandangan di depannya.
Ups ralat, di balik rak itu. Berdirilah seorang gadis yang di perkirakan Tovan masih seumurannya, sama dengan Tovan, tengah memilih ciki tapi di rak sebrang.
Hanya terpisah ciki-ciki Tovan dan gadis itu, kalau ciki itu hilang semua mungkin Tovan bisa melihatnya, tapi sayang minatnya dengan ciki sudah sirna.
Gadis tadi entah pergi ke mana membuat Tovan dilanda panik. Gadis pandangan pertamanya menghilang!
"Masih di sekitar sini palingan," kata Tovan yang berjalan mengelilingi ram ciki tersebut. Ternyata tidak ada.
Topan di ajarkan oleh orangtuanya untuk tidak menjadi cowok yang pantang menyerah, jadinya dirinya harus berusaha dengan mencarinya dari rak makanan berat, kulkas, bagian sayur sayuran hingga bagian barang pribadi wanita pun Tovan datangi dan...
Tovan menemukannya tapi, entah kenapa Tovan merasa dirinya tengah di perhatikan oleh semua orang yang ada di sekitarnya, dan itu mendominasi mata-mata cewek.
Tovan menatap sekeliling dengan bingung, sampai tatapan matanya jatuh pada benda yang menggantung di depannya, mata tovan seketika melotot sempurna, jakunnya naik turun, seirama dengan matanya membola.
Dirinya tengah di blok bh? Iya kutang. Bh kutang.
Buru-buru, Tovan menggambil handphone yang ada di saku jaket yang ia pakai, lalu di tempelkan di telinganya...
"Hallo, ma jadi mama mau ukuran berapa? Papa udah di tempatnya nih?" Tanya Tovan yang matanya masih melilik sekitar.
Mereka masih menatap Tovan dengan berbagai ekspresi tapi kebanyakan ekspresi geli dan lucu. Membuat muka ganteng Tovan memerah secara perlahan dan menundukkan kepalanya dalam, kakinya bergerak di atas ubin dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Reynand (SELESAI)
Romance[CERITA MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERSEDIA DI PLAY BOOK. LINK PEMBELIAN ADA DI BIO] "She is mine!" Cowok mesum koridor yang di temui Venus, cowok yang seenak jidat mengklaimi dirinya menjadi miliknya. Dia Reynand. Si cowok mesum koridor, si tuan posse...