27. Psycho Rey

5.8K 350 5
                                    

"Rey nanti jalan ya!"

Sudah kesekian kalinya, kata-kata itu terlontar dari mulut Venus. Menjadi satu satunya suara yang ada di dalam kamar milik Rey. Mendengar saja sudah jengah apalagi yang bicara.

"Lo baru sembuh, tunggu 1 hari atau 2 hari lagi baru jalan," kata Rey yang memberikan Venus pengertian.

Alhamdulillah, puji Tuhan akhirnya penyakit Venus sudah minggat auto sembuh deh. Dan sebagai tanda kesembuhannya Venus mengajak Rey jalan-jalan.

Selain meminta hadiah kesembuhannya, Venus juga ingin ke pasar malam yang ada di lapangan pusat kota, yang jaraknya tidak jauh dari kediaman Rey. Katanya pasar malam yang sekarang tak kalah seru dari yang kemarin-kemarin.

Padahal aslinya cuma sama, ada biang lala, kora-kora, rumah setan dan masih banyak lagi. Cuma pengunjung aja yang sok melebih lebihkan.

"Ayolah, gue mau kepasar malem, udah lama ga ke sana tau," curhat Venus. Terakhir Venus ke pasar malah adalah saat dirinya kelas 2 SMP dan heyy sekarang dia kelas 3 SMA. Sangat lama sekali.

Rey mengela nafas lalu menatap Venus yang ada di pelukannya, karena posisi mereka yang saling berpelukan di atas kasur. Dengan kepala Rey yang bersandar di sandaran kasur dan dada bidangnya menjadi tempat bantalan Venus.

"Nurut atau gue cium!"

Desis Rey malas. Venus yang tadinya rebahan santuy dan scroll Instagram seketika menghentikan kegiatannya dan mendongak menatap Rey. Menarik kedua sudut bibirnya Venus berucap...

"Mau dong," centil Venus yang mengedipkan sebelah matanya.

Rey manatap Venus diiringi smirk andalannya. Rey bangun dan duduk tegak otomatis kepala Venus mengelinding. Anjir mengelinding kayak apa aja, dan..

Shit!

Kepala bulat Venus berhasil di tangkap oleh Rey. Sempurna. Posisi yang mendukung dengan Venus yang tidur terlentang dan paha Rey sebagai bantalannya.

Hening.

Sepasang mata yang saling bertatapan. Sedikit memajukan wajahnya Rey masih setia menatap wajah terkejut Venus yang nampak lucu dan seketika jiwa psycho nya meronta ronta ingin merobek wajah Venus hingga tak berbentuk.

Jarak di antara mereka semakin menipis, bahkan badan Rey kini sudah mencondong ke depan dan wajah yang hampir menyentuh permukaan wajah Venus. Hanya ada suara hembusan nafas mereka yang saling bersahutan.

Seketika benda kenyal, basah dan dingin berhasil mendarat sempurna di atas bibir pink Venus membuatnya tersadar. Hanya menempel tidak ada lumayan atau hisapan membuat Venus menutup matanya sejenak menikmati sensasi aneh yang ada di bibirnya. Dan tubuhnya, yang meminta lebih.

Sekian kali Rey mencium Venus, tapi untuk yang sekarang Venus merasakan sensasi yang beda dari yang tadi. Mungkin yang sekarang, Rey memakai perasaan.

Lamun Venus buyar saat bibirnya merasa di hisap di lumat secara pelan dan berirama. Venus semakin memejamkan matanya menikmati perlakuan Rey yang membuatnya terlena dan candu

Kedua tangan Rey ada di pipi Venus menekan dan mengangkat wajahnya lebih dekat membuat lumatannya lebih dalam lagi.

Cep cep cep

Bahkan bunyi yang mengisi keheningan ruangan tak membuat mereka mengentikan aksinya. Sampai kedua tangan Venus yang sedikit menjambak rambut tebal Rey membuat Rey mendegus dan memghentikan aksinya. Tak taukah bahwa Rey tak suka di gangu saat melakukan kesenangannya?

Wajah merah padam dan sebutir keringat di dahi Venus menyapa mata Rey saat melihatnya.

Venus bangun dan duduk tegap, mukannya berpaling ke arah lain guna menutupi semburan merah yang mulai menjalar di seluruh mukannya.

Possessive Reynand (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang