Hari ini sekolah diliburkan selama 1 Minggu full karena akan ada pembangunan kolam renang untuk praktik olahraga renang dan pelatihan lomba di sekolah SMA Atlantis. Mengingat setiap tahun, sekolah SMA Atlantis selalu memajukan satu atau dua siswa untuk maju lomba internasional.
Dan dengan tekat yang kuat, SMA Atlantis selalu bawa pulang hasil. Mengingat soal renang, selama ini mereka menumpang di SMA sebelah, karena manusia itu pasti ada rasa tak enaknya, jadi ya begitu. Membangun kolam renang di samping gedung Utara mengingat masih ada lahan yang luas.
Tentu saja diliburkan satu Minggu bukan libur beneran free tapi, belajar online plus di kurangi jam mata pelajarannya, apabila jam sekolah normal mata pelajarannya ada 5 kalau di online cuma ada 1, istilahnya selama satu Minggu ini kelas online lah ya.
Tapi kan lumayan, selain ga ngerjain tugas bisa juga buat leha-leha seperti Venus sekarang ini. Dirinya tengah rebahan di singel sofa kamar Rey dengan kepala yang menjuntai kebawah dan kakinya di atas sandaran sofa, membuat rambut panjang dan lebatnya menyentuh ubin yang dingin.
Tangannya yang memegang handphone tepat di depan mukannya, bukan tanpa alasan Venus begitu, tapi dirinya tengah mengerjakan tugas online lewat link mapel, membutuhkan pemahaman lebih karena ini pelajaran Bahasa Indonesia.
Cup
Kecupan singkat Venus dapat di dahi membuat nya menghentikan mengetik jawaban dan fokus matanya terarah kepada sosok yang beridir di atas kepalanya, Rey.
"Kenapa?" Tanya Rey yang duduk di dekat Venus dan mengangkat kepalanya di taruh di atas pangkuannya.
Bibir Venus mengercut sebal, "Masa suruh buat kayak cerita tapi bukan cerita, mana berdasarkan pengalaman yang dialami lagi, minimal 1000 word, mana tema nya ga mutu lagi."
"Apa?"
"Tentang sad sad gitu lho, mungkin gurunya korban sad ending," gerut Venus yang menatap layar handphonenya menampakkan 3 kata.
Iya 3 kata dari tadi. Astagfirullah. Dan itu sudah 2 jam lebih. Elus dada.
Rey menghela nafas, satu atap bersama Venus membuat tau akan kekurangan dan kelebihan Venus, contohnya ini tadi, Venus paling lemah dalam merangkai kata untuk di tulis. Tapi herannya pas di ucapkan kenapa lancar jaya?
"Sini," tangan Rey menggantung di depan muka Venus.
Venus menengada, "Apa?"
"Hp."
Walaupun tak rela handphone Venus di tangan Rey tapi Venus tetap memberikannya.
Setelah menerima handphone Venus, Rey langsung mengetikan kata demi kata di word Venus, ingat hanya melanjutkan kata-kata Venus tadi.
Venus masih menengadah, menatap jari panjang dan besar Rey yang lincah menari di atas keyboard membuat penasaran, dengan gerakan pelan tapi gesit Venus sudah duduk di samping Rey, mukannya mencondong menatap layar handphonenya yang sudah penuh dengan kata kata yang membentuk kalimat panjang.
Mata Venus menatap pojok kanan atas, 879 word. Secepat itukah?
Mata Venus mengerjap beberapa kali saat layar handphonenya menampakkan 'work sumbit' lalu beralih menatap Rey.
"Udah kan?" Rey mengembalikan hp Venus lebih tepatnya ia letakkan di paha Venus
"Woah," hanya kata itu yang mampu keluar dari mulut Venus.
Rey itu pacar idaman, holang kaya, duitnya banyak, ganteng, badannya atletis, otaknya encer, rajin bunuh orang, rajin sedekah, rajin nabung, rajin baperin anak orang. Pokoknya idaman deh. Aww jadi pengen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Reynand (SELESAI)
Romance[CERITA MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERSEDIA DI PLAY BOOK. LINK PEMBELIAN ADA DI BIO] "She is mine!" Cowok mesum koridor yang di temui Venus, cowok yang seenak jidat mengklaimi dirinya menjadi miliknya. Dia Reynand. Si cowok mesum koridor, si tuan posse...