Rey terus saja uring-uringan tidak jelas, sudah 3 hari, hari ini dirinya dan Venus menjauh. Oh ralat hanya Venus saja yang menjauhi Rey, dan Rey mencoba mencari tahunya apa alasan Venus menjauhinya. Setelah di ingat-ingat tapi nihil, dia tidak melakukan sebuah kesalahan.
Ditambah lagi Venus yang pisah kamar dia memilih di kamar tamu daripada satu kamar dengan Rey. Udah kek suami istri yang lagi ngambek aja wkwkwk.
Hari ini, tepat di hari Minggu pukul 09.34 Rey akan meminta maaf kepada Venus. Walaupun dia tidak tau apa salahnya.
Rey keluar dari tempat persembunyiannya dan keluar guna mencari batang hidung Venus. Mulai dari dapur, ruang tengah, ruang tamu, ruang gym dan berbagai ruangan sudah Rey cari, namun tidak ada penampakkan batang hidung Venus.
Ingat tekat Rey kawan, pantang menyerah sebelum menang. Berjalan lagi hingga di taman depan pun tidak ada hingga satu tempat yang belum Rey cari, kandang Leon.
Pasti sudah mendekati kandang Leon, Rey mantap. Dan ternyata dugaannya benar, Venus tengah duduk lesehan di dekat kandang Leon yang letaknya di taman belakang rumah. Lebih tepatnya di sudut pojok rumah Rey, terdapat satu ruangan berukuran 2 kali 3 meter hanya untuk rumah Leon.
Venus tengah asyik mengelus bulu lebat milik Leon dan belum menyadari Rey yang sudah berdiri tepat di sampingnya.
"Ekhmm," deheman Rey keras, berhasil membuat Venus terusik dan menatapnya sejenak, setelah mengetahui siapa pelakunya, Venus melanjutkan mengelus bulu lebat Leon.
Rey mensejajarkan tingginya dengan Venus, tangannya menusap lembut puncak kepalanya sambil bergumam...
"Maaf"
Sontak saja Venus menatap Rey heran, "Oh dia sudah sadar kesalahannya?" Batin Venus sinis.
"Gue ga tau apa yang buat lo ngehindarin gue sejak 3 hari lalu, apa lo masih mau ngehindarin gue?" Tanya Rey menatap lekat bola mata terang mikik Venus.
"Lha?"
"Jujur aja gue gak suka elo yang diam-diam kek gini. Gue suka lo yang aktif ama gue. Apa apa sama gue, bahkan kalau lo pengen tau gue susah tidur tanpa ada lo, sejak lo di dekat gue," kata Rey.
Venus terbengong dengan ucapan Rey. Bukan apa yang di ucapkan, namun ucapana Rey menurut Venus paling panjang pertama kali ia dengar.
Usapan di puncak kepalanya membuat Venus tersadar dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Kita maafan!"
Lha lha ini ngajak atau maksa sih, kok nadanya kayak gak mau di bantah.
"Idih moh. Lo aja ga tau salahnya ngapain minta maaf," pancing Venus. Padahal Venus berharap Rey merayu dengan kata-kata manis saat mengingat kesalahannya dan berniat meminta maaf.
"Gue ngerasa ga buat salah sama lo deh," perasaan masnya aja kali.
Venus menatap sinis Rey, dan menyudahi acara mengelus bulu Leon. Tangannya dilipat di depan dada, sorot matanya menatap Rey.
"Terus kalau ga salah kenapa minta maaf sama gue? Trus apa yang lo lakuin pas kita mau ke pasar malem hemm?? Pergi katanya sebentar nayatanya lamanya kek baliknya bapaknya Khong Guan hah. Ga tau apa seberapa lamanya gue nunggu sampai lo balik dan jalan bareng. Eh tau tau pas udah pagi gue masih di tidur di sofa sedangkan lo? Enak enakan di kasur tanpa ngrasain badan gue, pada pegel-pegel gegara nunggu lo," dari sorot mata yang Rey tangkap, Venus memancarkan aura kekecewaan dan kesebalan.
Rey menghela nafas, "Suruh siapa nunggu gue? Sampai tiduran di sofa? Emang gue nyuruh?"
Nih anak udah di kasih perhatian eh malah ngelunjak, ga di hargai banget, emang anj...
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Reynand (SELESAI)
Romance[CERITA MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERSEDIA DI PLAY BOOK. LINK PEMBELIAN ADA DI BIO] "She is mine!" Cowok mesum koridor yang di temui Venus, cowok yang seenak jidat mengklaimi dirinya menjadi miliknya. Dia Reynand. Si cowok mesum koridor, si tuan posse...