04

101K 10.3K 230
                                    

Happy Reading!
_______________________________

🍂🍂🍂🍂

*****
Maura menyuruh pak adi agar menurunkannya di depan gerbang saja, awalnya pak adi menolak tapi Maura tetap memaksanya.

Maura turun dari mobil dan memasuki sekolahnya membuat murid yang berlalu lalang menatap kearahnya.


Siapa tuh?

Murid baru ya?

Bening amat silau gue.

Jodoh gue ya?

Lah itu bukannya Maura?

Lah iya si mak Lampir.

Dua minggu kaga muncul, sekalinya muncul behh

Gua denger denger katanya dia habis koma

Kang bully dateng tuh

Si lia gabakal aman lagi tuh

'Sabar, orang cantik harus sabar, biar pantatnya nggak lebar'ucapnya dalam hati.

Maura pun melanjutkan langkahnya kearah geng aegreo yang sedari tadi juga menatapnya. Tak terkecuali para abangnya dan juga aron yang merupakan inti aegreo.

Masih sama ternyata

Caper terosss

Gue kira berubah

Ternyata sama saja

Paling juga nyamperin althar

Mendengar itu Maura mengedarkan pandangannya dan ya! Ada seorang laki-laki yang duduk di samping aron dan menatapnya tajam. Ahh althar juga sedang ada disana rupanya.

Maura terus berjalan hingga berada di depan althar, tapi dia hanya melewati althar dan terus berjalan dan berhenti di depan aron membuat semua orang terkejut tak terkecuali althar dan anggota agreo lainnya.

Maura membuka tasnya mengambil sesuatu dan memberikannya pada aron.

"Nih jaket lo"-aron masih menatapnya dengan menaikkan satu alisnya. Semua orang terkejut menatap aron. Jaket? Aron?  Bukankah aron paling tidak suka jika ada seseorang atupun sesuatu yang menyentuh miliknya.

Apalagi itu adalah jaket berlambang kan wakil aegreo yang tidak pernah dipakai oleh siapapun! Bahkan pada artaya, Adiknya!

Aron menerima jaket itu dan mengangguk pelan.

" Gue duluan "-ucap Maura dan melangkah menuju kelasnya meninggalkan semua orang yang masih bingung dengan kelakuan gadis itu yang tak seperti biasanya.

Ntah kenapa melihat Maura yang seperti itu membuat hati althar sedikit terusik, gadis yang selama ini selalu mengejarnya, kini bahkan meliriknya saja tidak.

Apalagi saat dengan jelas Maura melewatinya dan malah menemui sahabatnya, meskipun pacar Maura sendiri, althar mengepalkan tangannya dan pergi meninggalkan teman-temannya yang masih terdiam.

Maura berhenti di depan pintu yang bertuliskan Xi IPA 1, sedangkan inti aegreo berada di Xi IPA2 dan liana berada di kelas Xi IPS 1, meski tukang bully Maura termasuk salah satu murid kebanggaan sekolah.

Brakkkk

Semua orang yang berada di kelas pun menatap tajam kearah sang pelaku.

Maura yang ditatap tajam pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Maura pun berjalan memasuki kelas dan berdiri di depan papan tulis.

 EXHAUSTING(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang