49

45.1K 5K 69
                                    

Happy Reading!

_____________________________________

-exhsntng-

" Apa lagi sih?! "-sentak zoeya saat reyan berhasil menahannya, zoeya masih berusaha melepaskan tangannya yang tenaga di genggam okeh reyan.

" Dengerin gue dulu"-mengeratkan cekalannya pada tangan zoeya, Zoeya hanya diam tak menjawab dan masih berusaha melepaskan tangannya.

" Apa gue nggak bisa dapet satu kesempatan aja dari lo Joe? "-reyan tau kesalahannya, tapi tak bisakah zoeya memberinya satu kesempatan saja untuk memperbaiki semuanya.

" Kesempatan mana yang lo maksud? "-reyan terdiam mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut gadis itu.

" Kita "-kini zoeya yang terdiam mendengar penuturan reyan.

" Kita? Bahkan dari awalpun kita nggak pernah punya kesempatan rey, dan semua itu karna apa? Karna lo reyan. "-ucap zoeya menyentak tangannya kasar dan pergi meninggalkan reyan yang terpaku.

Devan yang sedari tadi mengikuti mereka, dan mendengar percakapan mereka pun mengepalkan tangannya dengan gigi bergemeletuk.

Ternyata si tengik ini yang bernama reyan.

Biar nanti ia urus si jelek ini, ya walaupun sebenernya tidak jelek, tapi siapapun yang berusaha merebut zoeya nya itu berarti jelek.

Kini dirinya harus mencari zoeya nya. Ya zoeya nya. Gadisnya.

Devan kini tengah bingung, sekolah ini besar sekali, bahkan tiga kali lipat lebih besar dari sekolahnya, membuatnya pusing saja!

" Ck, ini sekolah apa labirin sih anjir"-decak Devan kesal, sampai dirinya melihat satu buah lift di dekat taman belakang sekolah, Devan memasuki lift Itu hingga berhenti dilantai paling atas.

Setelah lift terbuka Devan dikejutkan dengan sebuah ruangan yang sangat indah, dengan atap yang terbuka, sepeti rooftop tapi bukan.

Seperti taman mini tapi juga bukan, tempat ini dipenuhi dengan bunga dan beberapa bangku yang terbuat dari kayu, dan di luar jendela terdapat pemandangan kota yang sangat indah.

Tapi tatapan devan hanya terpaku pada seorang gadis yang tengah duduk dialah satu bangku dengan menyilangkan kakinya mengadah kearah jendela.

Devan mendekat dan mendudukkan dirinya di samping gadis itu.

" Kenapa lo bisa kesini? "-tanya zoeya terkejut menatap devan yang tiba di tempat ini.

Devan hanya mengedikkan bahu acuh.

" Mm, lo butuh sesuatu? "-tanya zoeya saat merasakan Devan yang hanya menatapnya sedari tadi membuatnya sedikit merasakan hal aneh.

" Hm"-jawab Devan mengangguk.

" Butuh apa? Lo nggak tau tempat penginapan nya? Atau fasilitasnya kurang lengkap? "-tanya zoeya beruntun, Devan menggeleng pelan sebagai jawban.

" Lo"

" Apa? Lo mau gue anterin ke penginapan? "-lagi-lagi Devan menggeleng.

 EXHAUSTING(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang