26

62.5K 6.9K 302
                                    

Happy Reading!

🍂🍂🍂🍂

___________________

Maura menatap banyaknya motor dihalaman rumahnya.

Maura memasuki rumahnya tanpa memperdulikan semua pasang yang menatap sendu ke arahnya.

"Ra"-panggil kevan lembut. Ya! Kevan si beku itu.

Maura tak mempedulikannya dan terus saja berjalan menuju tangga.

" ra"-kali ini aron memegang tangannya dan menatap sendu ke arah Maura yang bahkan tak minat menatapnya.

" Maura"

"APA?! "-teriak Maura menghentak tangan aron, semua terkejut mendengar teriakan Maura. Maura menatap mereka dengan sorot mata tak terbaca.

" Apa lagi yang kalian mau Ha? Stop bersikap sok peduli sama gue, yang nyatanya kalian sendiri yang ngebuat gue jadi kayak gini. "-ucap Maura dengan air yang menggenang di matanya.

" Dan buat lo"-tunjuk Maura pada aron.

"Mulai hari ini kita, lo sama gue, berakhir"-ucap Maura kembali membuat mereka terkejut, dengan aron yang merasakan lututnya melemas.

" Apa maksud kamu ra? "

"Kita. Putus. "

" Gue nggak mau, dan sampai kapanpun gue nggak bakal setuju"-ucap aron dengan menatap tajam Maura.

" Lo lupa perjanjian kita? "-ucapan Maura membuat aron terdiam tak bisa berkata apa-apa lagi.

ya maura mengingat memory tentang perjanjian aron dan Maura yang asli bahwa jika salah satu meminta putus maka itu akan terjadi.

Maura melangkah pergi memasuki kamarnya dan menutup kencang pintu kamarnya.

Maura merebahkan dirinya di ranjang, zoeya rasa perasaan Maura asli masih mendominasi pada dirinya.

Dan Maura kesal dengan itu, karna sekarang ini jiwanya yang berada di tubuh ini, maka mau tidak mau dia juga yang akan merasakannya.

Tapi zoeya tidak bisa bohong bahwa dirinya juga ikut  kecewa melihat kedua abang Maura dengan tega bersekongkol dengan mereka untuk membuat adiknya terluka.

Air mata ini tidak bisa berhenti mengalir, dirinya mengingat para abangnya juga disana.

Maura merindukan mereka.

Beberapa hari ini Maura mencoba untuk sedikit memberi kesempatan pada ketiganya untuk memperbaiki hubungan mereka. Tapi apa yang dirinya dapat? Kedua abangnya malah mengecewakan nya apa mungkin  juga ketiganya?

Drttt... Drttt...

Ponsel Maura bergetar, Maura membuka ponselnya

Devan🐽
Joee
Dimana?

Maura hanya melihatnya saja tanpa berniat membalasnya.

Drttt.. Drttt..

Sura ponsel kembali terdengar membuat Maura membuka ponselnya dan mengusap pelan airmatanya.

Devan🐽
Cantik
Kok di read doang cantik?
Cantiknya devan lagi nangis yaa
Yaudah deh
Ntar kalau udah selesai dibales ya cantik
Jangan di liat aja, bukan pajangan soalnya xiXi ngakak abiezz.

Maura terkekeh melihat chat devan yang membuatnya salah tingkah sendiri. Apa-apaan itu pakai cantiknya devan segala, bikin mleyot saja, eh?

Maura semakin terbahak melihat chat terakhir devan, bapack-bapack sekali si depan ini.

 EXHAUSTING(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang