12

82.5K 8.9K 439
                                    

Happy Reading!

_______________________________

🍂🍂🍂🍂🍂

Maura kini berjalan di Koridor sekolah dengan menggandeng tangan Cheryl dan devan disisi kanan dan kirinya sambil bersenandung ria

ah membayangkan dirinya akan memakan ice cream sepuasnya membuatnya senang bukan main.

Sesampainya diparkiran Maura menatap anggota inti aegreo dan beberapa anggota lainnya yang duduk di masing-masing motor mereka.

"Gue pengen ikut padahal, tapi mami gue calling mulu nih"-ucap Cheryl dengan nada sedih.

Dia sangat ingin ikut bersama dengan devan dan Maura. Tapi malah maminya menelponnya agar segera pulang. Hah kita tidak boleh menjadi anak durhaka bukan?

" Udah sana, jangan sampe mami lo nelfon gue."-ucap devan ketusdengan mengibaskan tangannya seolah mengusir Cheryl yang mendengus dan berlari meninggalkan mereka dengan melambaikan tangannya.

Devan dan Cheryl adalah sepupu, mama dari Cheryl adalah adik dari papa devan, dan jika Cheryl tidak bisa dihubungi maka mama Cheryl akan terus meneror devan, Kalian tentu tau bukan bagaimana kemampuan emak-emak di negara kita ini?

Devan menggenggam tangan Maura lembut dan menariknya menuju mobilnya. Maura baru saja akan membuka pintu mobil devan tapi harus berhenti karena arkan menahan tangan gadis itu.

"Lo pulang sama gue"-ucap arkan masih dengan memegang pergelangan tangan Maura. Membuat Maura mengernyitkan dahinya.

" Dia sama gue"-ucap devan kembali menggenggam tangan Maura.

" Gue nggak tanya pendapat lo"-ucap arkan ketus dan kembali menatap Maura.

"Lo harus pulang sama gue, mama papa bakal pulang hari ini"-lanjut arkan.

"Punya hak apa lo nyuruh gue? "-tanya Maura menatap arkan.

" Gue abang lo dan gue punya hak atas adek gue"-jawab arkan.

Devan menatap perdebatan itu dengan diam selagi mereka tidak menyakiti Maura dia akan diam saja, tapi jika mereka berani menyentuh Maura jangan salahkan devan.

Aron menatap tajam ke arah devan, jadi dia alasan penyebab Maura menolak ajakan pulang bersamanya.

"Dih halu nih orang, dan sana minggir, buang-buang waktu gue tau nggak. "-ucap Maura menghempaskan tangan arkan dan menarik devan memasuki mobil dan meninggalkan wilayah sekolah.

🍂🍂🍂🍂

Devan jadi dibuat ngilu sendiri oleh gadis itu, bagaimana tidak? Dari pertama gadis itu masuk bahkan sudah menghabiskan enam varian ice cream.

Dirinya saja satu cup belum habis-habis!

" Mas, mau pesen lagi"-teriak Maura membuat devan membulatkan matanya.

"Tenggorokan lo nggak beku? "-tanya devan yang tak habis pikir dengan gadis itu.

Maura hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya semangat membuat devan dibuat gemas.

 EXHAUSTING(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang