EXHAUSTING(END)

about Maura

Hai, Aku Maura, lebih tepatnya Maura tania atalia, aku  tumbuh dalam sebuah keluarga yang cukup terpandang, bukan berniat sombong tapi memang itulah kenyataan yang ada.

Rambut coklat yang sedikit bergelombang menandakan jika aku merupakan keturunan seorang tuan deon, ya papa tercinta ku, super hero ku.

Dan mata bulat ku yang menandakan jika aku putri dari seorang nyonya Armita, malaikatku.

Dan hidung mancung juga kulit putihku yang merupakan keselarasan ku dengan para saudara-saudara ku, ketiga kakak laki-laki kesayanganku, para perisai ku. Juga dia  sahabat kecilku, Althar.

Sejak kecil aku diperlakukan layaknya emas permata bagi mereka, apapun yang aku mau akan selalu ada dalam kejapan mata, cinta dan kasih sayang selalu aku dapatkan.

Waktu terus berjalan, hingga aku merasakan sebuah kelonggaran yang ada dalam keluargaku yang utuh.

Papa dan mama yang mulai sibuk dalam ruang kerja mereka hingga bisa berminggu-minggu tak kembali kerumah. Tapi tak apa aku mengerti mereka bekerja keras demi aku dan juga ketiga saudaraku.

Hingga gadis itu hadir, dan merubah segalanya, dia merebut segalanya yang aku punya, perhatian dan kasih sayang ketiga perisai ku direnggut, mereka mulai menjauh dari ku, menyingkirkan ku bak hama.

Aku membenci gadis itu, sangat!

Aku mulai merasa kesepian, kekosongan mulai menyeruak dalam relung hatiku, disana hanya tersisa bi ina, wanita paruh bayah yang selalu setia merawatku.

Waktu semakin berjalan, papa dan mama pun mulai menghiraukan ku, bahkan waktu untuk sekedar berbincang denganku pun tak ada.

Aku hanya bisa diam sendiri menangis sendiri, hanya kesepian yang selalu menemani.

Aku juga melihat ketiga perisai ku mulai bahagia tanpa ku, aku tak apa, asal mereka bahagia meski bukan denganku.

Tapi yang membuatku marah adalah gadis itu, dia berniat buruk pada keluargaku, mencoba menghancurkan perisai ku, dan teman masa kecilku.

Aku mencoba memberi tahu semua orang, tapi tak ada yang mendengarkan ku, mereka hanya bisa menghancurkan menyakitiku, dan menambah luka pada hatiku.

Dan dimana aron, lelaki itu datang dan memintaku menjadi kekasihnya, aku tau niatnya yang seperti itu, aku tak marah aku tak apa.

Tapi suatu kejadian dimana gadis itu membuatku terpaksa keluar dari ragaku, dan semua orang bahkan tak ada yang datang hanya sekedar menjengukku.

Hanya ada aron, yang bahkan aku tau jika dia sangat terpaksa untuk menemaniku demi sebuah kesepakatannya dengan althar.

Dan dimana seorang gadis bernama Zoeya memasuki ragaku, betapa bahagianya aku di saat aku lelah gadis itu bagaikan cahaya yang membuat semua orang bisa melihat sisi lain dari diriku, bukan hanya sisi burukku saja.

Aku bahagia, aku tak apa meski mereka tak melihatku ada, meski semua yang dilakukan itu atas nama zoeya.

Dan aku bahagia saat semua orang yang kusayangi akhirnya sadar dan mengerti apa yang kucoba jelaskan selama ini.

Dengan munculnya devan dan cheryl yang membantu membuatku kagi-lagi tersneyum, dan membuatku jadi mengerti, orang yang terlihat jahat tak selamanya akan jahat.

Dan antagonis pun memliki alasan kuat untuk membuat dirinya menjadi sangat antagonis.

Tapi aku juga sangat sedih saat mereka malah menyalahkan zoeya atas kepergianku, aku menatap mereka sedih, kapan mereka semua sadar akan kesalahan mereka sendiri.

Setiap malam jiwaku berkeliaran memasuki kamar demi kamar keluargaku menatap wajah mereka satu persatu mengelus pela wajah mereka, dengan air mata yang berlinang dipelupuk mataku.

Dan dimana disaat itu tiba, di malam itu semuanya terbongkar, segala fakta terkuak, aku bahagia, sangat! Bahagia! Aku tak apa meski melihat tubuhku yang bersimbah darah, tapi aku bahagia, aku bisa pergi dengan tenang tanpa merasa beban berat yang selama ini membebani bahuku.

Bahuku terasa sangat amat legah.....

Aku Maura tania atalia sangat berterima kasih pada skekalian semua karena sudah mencintaiku dengan setulus hati kalian, dan selamat tinggal semua, aku menyayangi kalian.....

Terima kasih telah mendengar kisahku.....

Aku pergi.......

********