33

52K 5.6K 103
                                    

Happy Reading!

🍂🍂🍂🍂🍂

_________________________

Setelah mengantarkan Cheryl menuju kediamannya. Maura memutuskan untuk pulang kerumah, di depan rumah, maura menatap banyaknya motor yang sudah tertata rapi disana.

Maura menatap malas, apa manusia di aegreo ini tidak memiliki rumah? Kenapa selalu saja datang kesini!

Maura melangkahkan kakinya memasuki rumah dan tadaaaa.....

Para manusia minim akal itu kini tengah berkumpul lengkap dengan sang putri.

Cepat sekali putri itu berada disini.

Tapi tumben sekali tidak ada suara canda tawa yang didengarnya, kenapa mereka semua diam, terlihat suram sekali suasana disini.

"Maura, sudah pulang nak? "-suara armita mengalihkan perhatian maura, maura hanya berdehemmenjawab.

Semua menatap kearahnya saat mendengar suara armita.

" Kamu darimana sayang, kok baru pulang? "-tanya armita menghampiri Maura, aron dan kedua abang Maura tak lupa si althar, mereka menajamkan telinga mendengar jawaban Maura, mereka sedari tadi juga celingukan mencari keberadaan Maura.

" Dari  suatu tempat yang tak berpenghuni "-setelah itu Maura langsung saja berjalan menuju kamarnya tanpa memperdulikan para manusia yang kini menatap ke arahnya dengan berbagai tatapan.

Mereka menghembuskan nafas melihat Maura yang sudah memasuki kamarnya, mereka mengalihkan pandangannya tapi tidak dengan aron yang masih setia menatap pintu itu.

" Kalian lanjutkan saja mainnya,nanti kalau makanannya sudah siap mama panggil "-Armita tersenyum sendu dan berjalan menuju dapur.

Semua mengangguk mendengar penuturan armita.

" Woy kenapa pada diem-dieman"-teriak regal yang baru saja datang dengan kedua kresek martabak ditangannya.

" Berisik lo! "-ucap geo melempar bantal pada regal dan membuat laki-laki itu terkejut.

" Woy, muka ganteng gue"-ucapnya dengan kesal meletakkan kantong martabak itu.

" Eh geo jangan gitu, kasian muka regal nanti"-ucap liana membuat geo memutar bola matanya malas. Geo sudah paham. Geo sudah mengerti sekarang. Mata hati dan mata batinnya telah terbuka.

Sekarang dirinya sudah bisa melihat dan membedakan mana yang anjing dan mana yang babi.

Tak lama armita datang dan menyuruh mereka semua agar segera menuju meja makan, tak lupa Maura juga yang sudah duduk anteng di samping arkan yang baru saja pulang.

" Dek ambilin abang itu dong"-ucap arkan pada Maura sambil menuju mangkok sayur yang berada di depan Maura.

Sebenarnya juga tidak terlalu jauh dari tempat arkan, tapi memang akan nya saja yang manja.

" Ck deket juga"-ucap Maura tak ayal juga mengambilkan nya. Arkan tersenyum melihat Maura.

Kenzo dan kevan sama-sama mengeratkan pegangannya pada sendok yang mereka genggam.

 EXHAUSTING(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang