29

60.8K 6.6K 166
                                    

Happy Reading!

🍂🍂🍂🍂

_______________________

Kini Maura tengah berjalan di Koridor dengan kedua telinga yang masing-masing terpasang sebuah earphones.

Maura tak menghiraukan tatapan para murid yang memberinya berbagai tatapan.

Sesampainya di kelas Maura menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya.

Baru saja Maura akan berjelajah ke alam mimpi, tapi seseorang datang dan duduk disampingnya, dirinya sama sekali tidak tertarik melihat siapa yang berada disebelahnya.

" Ra "-maura masih setia menutup matanya mendengar suara aron yang memanggilnya.

" Maura "-masih tak mendapat jawaban.

Aron tau jika Maura mendengarnya, tapi Maura enggan berkomunikasi dengannya. Aron menghela nafas pelan dan tersenyum sendu menatap Maura.

" Istirahat temuin gue di taman ya ra "-ucapnya mengelus pelan kepala Maura dan meninggalkan kelas Maura.

Maura menghela nafas setelah mendengar langkah Aron keluar dari kelas.

Maura tak mempedulikannya dan kembali berjelajah ke dalam dunia yang membuatnya melupakan sejenak masalah yang sedang berjalan bersamanya.

🍂🍂🍂🍂

" Van ngadep depan sana ih"-ucap Maura jengah, bagaiman tidak lelaki gila yang sayangnya tampan itu dari awal masuk kelas menyuruh Cheryl agar pindah dan kemudian mendudukkan dirinya di bangku Cheryl tepat di samping Maura.

Dan mulai dari pelajaran pertama lelaki itu tak sekalipun menghiraukan penjelasan yang disampaikan oleh guru dan malah sibuk memperhatikan wajah ayu Maura.

Maura jadi risih sendiri!

Bagaiman tidak? Tatapannya itu loh! Bikin mleyot saja!

" Lo, cantik"-bukannya menanggapi perkataan Maura, lelaki itu justru mengucapkan kata yang membuat Maura semakin ambyar.

" Saya tau saya cantik, jadi sekarang kalian berdiri di depan tiang bendera dan jangan kabur sebelum jam istirahat berbunyi! "-maura dan devan pun sama-sama terkejut menatap bu-mustika yang kini tengah menatap mereka garang dengan kedua tangan yang di letakkan dipinggang.

Dan disinilah mereka berdua yang tengah hormat menghadap tiang bendera dengan Maura yang menekuk wajahnya.

" Ra "-panggil devan yang sedari tadi tak dihiraukan oleh Maura.

" Jangan ngambek dong cantik, makin lucu, bikin tambah cinta aja"-ucapnya dengan memelan pada kalimat terakhir, tapi sayangnya itu terdengar oleh Maura, membuat Maura rasanya ingin berguling saja.

" Apasih gajelas"-ucap Maura dengan wajah yang semakin ditekuk, sangat berbeda dengan hatinya! Munapik kau Maura! Gengsi gedein.

Devan terkekeh melihat reaksi dari Maura.

Kringgggg

 EXHAUSTING(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang