18

65.5K 7.2K 20
                                    

"Teruslah berlari meski kakimu berkali-kali dipatahkan, teruslah menggapai meski tanganmu berkali-kali dipatahkan, teruslah terbang meski sayapmu berkali-kali dipatahkan, tapi jika dirimu merasa lelah, beristirahatlah barang sejenak, dan bangkitlah menuju ke dermaga tujuan."-me.

Just quotes.

Happy Reading!

🍂🍂🍂🍂🍂

Mobil Cheryl berhenti di sebuah apartement mewah, mereka berlari memasuki kawasan apartement itu, Sesampainya di depan pintu Maura mengetuk pintu itu kencang.

" Buka van! woy, anjir "-teriaknya dengan memukul pintu itu, Chery yang melihatnya jadi bingung sendiri. Tak habis pikir, Cheryl membuka pintu itu dan memasukinya, membuat Maura terdiam.

'Jadi dari tadi pintunya nggak dikunci? '

Maura masuk dan hanya satu kata yang ada dipikiran Maura.

Gelap.

" Cher, Dev, kalian dimana woy, ini kenapa gelap banget si anjir"-dengan mulut yang terus menggerutu, Maura berjalan dengan menyentuh benda-benda yang berada disekitarnya, Maura merinding.

" Anjir, kalian ngerjain gue ya? Cheryl! Devan! Lo semua dimana setan! "-dengan tubuh yang sedikit bergetar, dan air mata yang sedikit mengembun Maura berjalan sambil memanggil nama keduanya.

Prangg

" AAAAAAAAA! "-teriak Maura dan menundukkan dirinya dengan menutup kedua mata dan menutup kedua telinganya.

" Daddy, joe takuttt... "-rasanya dengan air yang mengalir dipipinya.

Klek

Semua lampu menyala, tapi Maura masih terus saja meracau.

" Ra"-tanya devan menyentuh bahu Maura, Maura mendongakkan matanya dan langsung berhambur kepelukan devan.

"Van, gue mau pulang... Gue takuttt"-gumamnya dengan menyembunyikan wajahnya ke dalam pelukan devan.

" Sorry"-ucap devan memeluk Maura tak kalah erat dengan mengelus pelan rambut gadis itu, Setelah dirasa Maura cukup tenang devan mencoba mengurai pelukannya.

Maura menatap devan yang berada disampingnya.

"Joe"

Deg

Suara itu? Maura mendengarnya. Maura menggelengkan kepalanya.

'Tidak... Tidak.. '

"Joe.... "

Maura terus menggelengkan kepalanya.

"ZOEYA! "-Maura mengalihkan pandangannya.

Deg.

Maura melihat kedua perempuan yang sangat amat dirindukan nya itu kini berdiri menghadapnya dan berjalan kearahnya.

Brukk

Maura masih terdiam, apa dirinya sedang bermimpi? Kedua perempuan itu memeluknya Dengan erat, Tidak! Sangat erat. Ini sangat sesak!

"Woy gue se-sek"-ucap Maura tersendat membuat kedua perempuan itu menguraikan  pelukannya,
Maura mencubit tangannya sendiri, menampar pelan pipinya, sakit ternyata.

" Joe! Gue kangen banget sama lo anjir! "-salah satu perempuan itu kembali menerjang nya.

" Woy, ren! Lo niat banget bunuh gue anjir"-ya keren, dan vounsya.

 EXHAUSTING(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang