14

71.9K 8.1K 653
                                    

Happy Reading

_________________________________

🍂🍂🍂🍂🍂

Maura menatap kaca yang tertempel didinding kamar mandi, dan merapikan seragamnya, ia baru saja mengeluarkan beberapa limbah keluarga.

Legah sekali.

Maura berjalan keluar dan berjalan menuju kantin.

Maura berjalan dikoridor dengan senyum yang tertempel di wajahnya, tak arang juga yang menyapa gadis itu yang dibalas senyuman ramah olehnya.

Brukk

Maura sedikit terhuyung dan melihat siapa yang berani menabraknya, apa dia tidak bisa melihat Maura yang sebesar ini.

Maura menatap kearah pelaku yang sekarang terduduk di lantai dengan menundukkan wajahnya menatap Maura takut-takut.

"Ma-maafin aku Maura, a-aku nggak sengaja, ma-maaf, ja-jangan ap-apa apain aku ra"-ucapnya dengan sesenggukan membuat Maura mengernyitkan dahinya.

Heh! Bahkan dirinya hanya diam saja dari tadi, kenapa orang ini malah menangis.

Maura pun mendengar semua orang tengah berbisik melihat apa yang akan di lakukan oleh Maura pada gadis yang masih menunduk itu.

Hm bermain drama eh?

Baiklah tidak tahu saja jika dirinya dulu adalah seorang pemain drama terbaik di sekolahnya.

Maura menundukkan sedikit badannya kearah gadis itu dan mengulurkan tangannya. Semua orang pun terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Maura.

Gadis itupun tak kalah terkejut dan menerima uluran tangan Maura.

"Gue tau gue cantik, tapi sorry yah liana gue masih normal"-Semua orang kembali dibuat terkejut lihat Maura yang berkata dengan nada santai dan menepuk-nepuk pelan kepala liana.

" Lo kalo nangis lucu deh, kayak babi. "-ucapnya sembari berjalan meninggalkan semua orang yang terdiam membisu, menuli, membuta.

🍂🍂🍂🍂

" Woy! Diem-diem bae lo, ngopi apa ngopi"- Cheryl yang sudah tau tabiat Maura pun hanya mengacuhkannya.

"Devan mana? "-tanya Cheryl

" Tau, ada urusan katanya"-jawab Maura sambil memakan cilok yang tadi di pesannya. Cheryl menggeleng pelan, apa Maura tidak bosan setiap hari memakan cilok?

Brakkk

Maura menolehkan kepalanya menatap altar dan inti aegreo menatap tajam kearahnya beserta si babi yang masih mengeluarkan isakannya.

Upss liana maksudnya.

Maura tak memperdulikan mereka dan malah asik dengan makanannya membuat semua orang menahan nafas dan kehabisan nafas. Canda.

Althar yang merasa tidak dihiraukan pun menarik tangan Maura membuat Maura berdiri dan menyentak tangan althar.

"Lo apa-apaan sih. Dateng-dateng ganggu orang makan aja, nggak bisa banget lo liat gue makan dengan tenang"-ucap Maura yang masih kesal melihat ciloknya yang tinggal satu terlambat begitu saja saat althar menarik tangannya.

 EXHAUSTING(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang