••••
Hal pertama yang Ji Ran lakukan ketika ia tiba di apartemennya adalah merebahkan tubuh letihnya ke atas sofa empuk di ruang tengah. Perjalanan jauh yang di tempuhnya dari Amerika hingga Korea membuat sekujur tubuh Ji Ran terasa pegal di sana-sini. Ji Ran butuh pemulihan selama beberapa hari ke depan sebelum nantinya ia akan disibukkan dengan pekerjaannya di agensi.
Dengan lesu Ji Ran bangkit dari bebaringannya lalu melangkah menuju kamar tidurnya. Ia melepas seluruh pakaian yang melekat pada tubuhnya kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam saat itu—jadi ia ingin segera mandi dan pergi tidur.
Air shower yang jatuh membasahi tubuhnya sedikit merilekskan otot tubuh Ji Ran yang terasa cukup tegang. Perjalanan berjam-jam lamanya adalah hal yang paling membosankan dan paling Ji Ran hindari tapi karena pekerjaan maka mau tidak mau Ji Ran harus melakukannya.
“Oh God~” gumam Ji Ran saat merasa begitu nyaman dengan sentuhan air hangat dari air shower. Cukup lama Ji Ran menghabiskan waktunya untuk mandi. Setelah itu dia segera keluar dan mengganti pakaiannya dengan piyama tidur. Lalu hal selanjutnya yang dia lakukan adalah merebahkan lagi tubuhnya ke atas ranjang empuknya yang telah ia tinggalkan selama seminggu itu.
“Hmm. . nyamannya.”
Ji Ran melihat sebentar ponselnya untuk memeriksa beberapa pesan yang masuk setelah itu dia memilih untuk tidur.
Tiga puluh menit waktu berlalu dan Ji Ran sudah tertidur pulas. Tiba-tiba suara dering ponselnya berhasil mengganggu tidur Ji Ran. Gadis itu mencoba mengabaikannya namun karena deringnya yang tidak kunjung berhenti maka mau tidak mau Ji Ran harus bangun dan menerima panggilan masuk tersebut.
“Halo.” sapa Ji Ran.
“Ji, aku di depan apartemenmu. Bisa tolong bukakan?”
“Nuggu?” tanya Ji Ran dengan mata yang sudah terpejam kembali.
“Namjoon.”
“Aku mengantuk. Lainkali saja.”
“Kalau begitu katakan pin nya.”
“000000”
“Wah! kau benar-benar berani memakai kode seperti itu.” kata Namjoon di seberang sana sambil satu tangannya menekan pin pintu apartemen. Ji Ran tak lagi menyahut karena ia sudah terbawa ke dalam dunia mimpi.
Namjoon segera masuk dan pergi ke kamar Ji Ran. Ia mengakhiri panggilan mereka lalu masuk ke dalam kamar di mana Ji Ran sudah terlelap pulas di atas ranjang. Namjoon sedikit tertawa melihat wajah gadis itu. Jadi dia segera menghampirinya dan ikut naik ke atas ranjang. Dua kecupan Namjoon daratkan di kening Ji Ran sambil badannya ikut rebahan disamping Ji Ran.
“Finally i got u.” gumam Namjoon. Ji Ran sama sekali tidak terusik bahkan ketika Namjoon menggeser badannya agar menempel dengan tubuh Namjoon, Ji Ran tetap tidak terbangun.
“Harum sekali.” bisik Namjoon disertai kecupan di pipi gadis itu. Senyuman manis terukir di bibir Namjoon setelah sekian lama tidak melihat Ji Ran dan kini akhirnya dia bisa melihat gadis itu lagi.
Namjoon makin merapatkan tubuh mereka hingga Ji Ran benar-benar tenggelam dalam dekapannya. Setelah itu dia pun ikut menyusul Ji Ran ke alam mimpi.•••
Keesokan paginya Ji Ran terbangun dari tidurnya saat cahaya mentari mengenai wajahnya. Ji Ran membuka matanya perlahan dan mendapati suasana dalam kamarnya sudah terang benderang.
“Eungh! pegal sekali.” gumamnya sembari meregangkan otot tubuhnya. Setelah itu Ji Ran bangkit dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Kemudian setelahnya Ji Ran pergi ke dapur guna menyiapkan sarapan untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do ✔️
Hayran KurguBermula hanya teman tidur berakhir dengan teman seumur hidup