Part 39 : The Last Choice

832 140 26
                                    


Selamat Membaca
Mari kita hargai tulisan ini
Just vote or coment
Itu bikin akohh semangat nulis 😚

||||

Suara bel pintu apartemen berbunyi membuat Namjoon harus mengalihkan fokusnya dari laptopnya. Dia pun beranjak dari tempatnya dan pergi membuka pintu untuk sang tamu yang ternyata adalah Yoongi, Jimin, Hoseok dan Jungkook.

“Namjoon-ah!” sapa Hoseok dengan ceria seperti biasanya. Namjoon hanya tersenyum menyambut mereka dan membuka lebar-lebar pintu apartemennya. Keempat pria itu pun masuk ke dalam di susul oleh Namjoon. Mereka duduk di ruang tengah—di mana tadinya Namjoon tengah berkutat dengan laptopnya di sana.

“Wow! Kau besok akan menikah dan kau masih bisa bekerja dengan santainya?” ucap Yoongi. Namjoon hanya tertawa sekilas lalu pergi ke dapur mengambil beberapa kaleng bir untuk teman-temannya itu.

Hyung, punya snack?” tanya Jungkook. Namjoon menggeleng sambil mengusap sekali puncak kepala Jungkook, “Belilah nanti ku bayar.” jawab Namjoon. Jungkook tersenyum lebar dan mengangguk semangat membuat Jimin yang tadinya duduk disamping Hoseok harus berpindah ke sebelah Jungkook karena tahu adiknya itu akan membeli makanan.

“Bagaimana persiapanmu?” tanya Hoseok.

“Beres.” jawab Namjoon.

Hyung akhirnya menikah.” celetuk Jimin. Namjoon hanya tersenyum menanggapinya.

“Kau sudah benar-benar yakin kan? Tidak ada keraguan sedikit pun dalam hatimu?” tanya Yoongi sebagai yang paling tua di antara mereka.

Lantas Namjoon terdiam selama beberapa detik ketika mendengar pertanyaan Yoongi. Jika boleh jujur—rasa ragu Namjoon lebih besar dibandingkan keyakinannya. Itulah yang membuat ia tidak tenang selama beberapa hari terakhir ini. Dia ragu dengan langkah yang di tempuhnya, dia ragu dengan keputusan yang ia ambil—ia juga merasa takut.

“Kau ragu rupanya.” tebak Yoongi karena Namjoon yang tidak kunjung menjawab pertanyaannya. Sontak semua mata pun tertuju pada Namjoon dan Yoongi secara bergantian.

“Kau ragu dengan keputusanmu. Kau ragu dengan pilihan yang kau ambil dan kau takut kau akan menyesalinya. Itu kan yang kau rasakan?” tanya Yoongi lagi.

Namjoon perlahan-lahan menundukkan kepalanya lalu menghembuskan napas beratnya.

“Kau tidak punya waktu memperbaiki semuanya. Besok hari pernikahanmu. Mau tidak mau—siap tidak siap. Kau harus menikahi Wendy, Namjoon-ah.” sambung pria Min itu lagi.

Namjoon perlahan mengangkat kepalanya lalu menatap Yoongi dengan tatapan sendunya.

“Jika pada akhirnya aku tidak bisa memperbaiki semuanya—maka aku akan menjalaninya. Mengikuti keputusan yang ku buat dan membuat semuanya menjadi lebih baik.” jawab Namjoon.

Yoongi tersenyum. Senyuman kecil tapi menyimpan sejuta makna. Dan Namjoon mengerti maksud hyung nya. Yoongi meledek dirinya karena kebodohannya sendiri.

“Kau menggali lubang untuk dirimu sendiri.” ujar Yoongi. Kemudian ia meneguk birnya dengan santai. Sedangkan Hoseok, Jimin dan Jungkook hanya diam menyimak. Percakapan dua orang ini sangat sensitif jadi mereka tidak mau terlalu ikut campur.

Yoongi melirik jam di tangannya lalu menoleh lagi pada Namjoon, “Jam berapa pemberkatan pernikahanmu?” tanyanya.

“Jam 10.”

Yoongi mengangguk-angguk sesaat lalu menyahut lagi, “Kau punya 13 jam sebelum pemberkatanmu. Putuskan segera sebelum kau menyesal.”

“Hyung.” sela Hoseok pada Yoongi.

Love Me Like You Do ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang