Part 44 : Are We Okay?

1K 120 6
                                    

Happy Reading


||||

“Bersihkan dirimu. Setelah itu kita bicara. Aku juga akan mandi tapi di kamar yang lain.” ujar Namjoon. Dengan lembut ia mengusap pipi Ji Ran sembari tersenyum manis.

“Aku ada di kamar sebelah kalau kau butuh sesuatu.” ucapnya lagi.  Ji Ran masih tetap bungkam bahkan sejak Namjoon datang ia tidak berkata apa-apa selain mengangguk ataupun menggeleng. 

Namjoon pun berniat pergi dari sana tapi dengan cepat tangannya di tahan oleh Ji Ran.

“Kau butuh sesuatu?” tanya Namjoon. Lantas Ji Ran menggeleng lalu menyahut dengan suara bergetar, “K-kau bisa gunakan kamar mandi di sini.”

Ji Ran menunduk malu usai mengatakan itu membuat Namjoon gemas sendiri melihatnya.

“Tidak apa-apa. Aku bisa pakai kamar mandi yang lain. Kau juga bisa punya waktu lama untuk mandi.” balas Namjoon sambil satu tangannya ia masukan ke dalam saku celananya dan satunya lagi mengusap kepala Ji Ran.

Lantas Ji Ran kembali menggeleng lalu mendongak menatap Namjoon, “M-mau mandi bersama?” tanyanya dengan semburat merah yang perlahan timbul di kedua pipinya. Namjoon tidak kuasa menahan bibirnya untuk tidak tersenyum lebar ketika mendengar tawaran Ji Ran barusan.

“Kau yakin?” tanya Namjoon memastikan.

Ji Ran mengangguk pelan tapi penuh keyakinan. Akhirnya Namjoon balas mengangguk dan menyahut, “Baiklah.”

“Aku akan siapkan airnya.” ucap Ji Ran. Namjoon hanya mengangguk dan membiarkan Ji Ran masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan ia sendiri memilih menunggu Ji Ran sambil duduk di sisi ranjang dan melihat pesan masuk di ponselnya.

Namjoon membalas pesan-pesan tersebut. Setelah itu ia menghubungi seseorang dan berkata, “Selidiki kasus itu dan selesaikan dengan cepat. Cari dua pria itu dan kumpulkan semua buktinya. Beberapa hari lagi aku akan kembali ke Korea.”

Usai mengatakan kalimat itu Namjoon langsung mengakhiri panggilan tersebut. Ia melirik ke arah kamar mandi di mana pintunya sedikit terbuka karena Ji Ran tidak menutupnya rapat. Setelah itu Namjoon pun beranjak dari tempatnya menyusuli Ji Ran di kamar mandi.

Namjoon masuk dan mendapati Ji Ran sedang mencuci wajahnya di depan washtafel. Namjoon tersenyum sesaat melihat gadis itu terlebih ketika mata mereka berpapasan di cermin.

Ji Ran tampak mengangkat alisnya seakan-akan bertanya kenapa Namjoon melihatnya. Lantas Namjoon pun perlahan mendekati Ji Ran lalu berdiri di belakang gadis itu.

Ji Ran segera membilas wajahnya yang penuh busa dengan air bersih. Setelah itu ia memutar badannya menghadap Namjoon.

Melihat wajah Ji Ran yg masih basah oleh air, Namjoon pun berinisiatif mengambil handuk putih di dekat situ lalu mengusap lembut ke wajah Ji Ran.
Sedangkan Ji Ran cuma diam sambil matanya menatap lurus ke dada Namjoon.

“Sudah.” ucap Namjoon. Ji Ran akhirnya mengangkat wajahnya lalu menyahut, “Terimakasih.”

Namjoon hanya mengangguk sekilas sebagai balasan. Setelah itu Namjoon secara tiba-tiba mengangkat tubuh Ji Ran dan mendudukkannya di atas washtafel sehingga wajah mereka sejajar.

“Mereka memukulmu?” tanya Namjoon saat melihat ada memar kecil di sudut bibir Ji Ran. Perlahan-lahan dua tangan Ji Ran ia letakkan diatas bahu Namjoon lalu menyahut, “Aku baik-baik saja.”

Wajah Namjoon yang tadinya begitu ramah perlahan berubah menjadi dingin. Setelah itu ia meraih kedua tangan Ji Ran yg berada di atas bahunya. Ia memperhatikan tangan gadis itu yang terdapat memar dan lecet di pergelangan tangannya.

Love Me Like You Do ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang