Part 40 : Yunafen

851 123 24
                                    

a relationship determined
by fate and destiny.”

||||



Seharusnya Hoseok, Jimin dan Jungkook-lah yang mendapat titah untuk menjemput Ji Ran—tetapi pada akhirnya Namjoon sendiri yang pergi menemui Ji Ran. Kedatangan Namjoon di rumah Ji Ran cukup mengejutkan ibu Ji Ran yang saat itu membukakan pintu untuknya.

“Oh? Bukankah anda pria yang waktu itu?” tanya ibu Ji Ran saat mengingat beberapa bulan yang lalu Namjoon datang ke rumahnya untuk mencari keberadaan Ji Ran.

Annyeonghaseyo.” sapa Namjoon dengan sopan.  Ibu Ji Ran tersenyum memandang Namjoon. Setelah itu ia mempersilahkan Namjoon masuk ke dalam rumahnya tanpa menaruh curiga sedikit pun pada pria yang baru ia temui dua kali itu.

Namjoon memperhatikan sekeliling ruang tengah  rumah itu. Di sana terdapat beberapa foto—mulai dari foto keluarga, foto Ji Ran dari bayi hingga menjadi seorang gadis, serta foto Ji Ran saat lulus sekolah dan kuliah.

Ibu Ji Ran datang menghampiri Namjoon dengan membawa secangkir teh hangat lalu meletakkannya di atas meja dekat dengan Namjoon.

Kamsahamnida.” ucap Namjoon.

Ibu Ji Ran tersenyum dan mengangguk, “Jadi ada apa anak muda? Apa anda perlu sesuatu?”

Namjoon menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Degup jantung pria Kim itu benar-benar berpacu dengan cepat di dalam sana. Ini pertama kalinya ia bertemu ibu Ji Ran dengan keadaan sadar—karena waktu itu ia datang dalam keadaan mabuk.

“Saya ada perlu dengan putri anda.” ucap Namjoon.

“Ji Ran?”

“Ya.”

“Ah~ Ji Ran sedang keluar. Mungkin sebentar lagi dia pulang. Anda sudah menghubunginya kalau anda akan kesini?”

Namjoon menggeleng kecil sebagai jawaban. Ibu Ji Ran pun tersenyum lalu melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 10 malam.

“Siapa nama anda?” tanya ibu Ji Ran lagi.

“Kim Namjoon.”

Ibu Ji Ran mengangguk sesaat dan bertanya lagi, “Anda teman Ji Ran?”

“Ya.”

Ibu Ji Ran kembali mengangguk sebagai tanda mengerti, “Lalu—waktu itu. . kenapa anda datang ke sini dalam keadaan mabuk? Saat itu anda terlihat sangat kacau seperti sedang putus cinta.”

Namjoon sedikit malu mengingatnya, apalagi saat itu dia tidak berhenti memanggil nama Ji Ran dan terus memohon kepada ibu Ji Ran agar memberitahu keberadaan Ji Ran padanya. Astaga—Namjoon ingin tenggelam saja jika membayangkannya.

“Ah. . waktu itu,” Namjoon menggaruk pelipisnya yang tak gatal, “S-saya memang sedang putus cinta saat itu.” lanjutnya.

“Begitu rupanya. Apa gadis yang putus dengan anda waktu itu adalah Ji Ran?”

Namjoon kembali salah tingkah. Jadi ia mengangguk malu-malu.

“Aigoo~” ucap ibu Ji Ran sambil tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya, “Sepertinya ada urusan yang belum selesai di antara kalian sehingga anda datang menemui putriku malam-malam seperti ini.”

“Ya. Maaf mengganggu waktu anda.” balas Namjoon. Bersamaan dengan itu suara pintu terbuka dan tidak lama kemudian Ji Ran muncul dengan dua kantong plastik belanjaan.

Ji Ran mematung di tempatnya saat melihat Namjoon ada di dalam rumahnya.

“Jian-ah” sapa ibunya sembari berjalan menghampiri Ji Ran lalu mengambil kantong belanjaan di tangan Ji Ran, “Bicaralah baik-baik.” ucap ibu Ji Ran.

Love Me Like You Do ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang