Part 29 : Canada

856 112 13
                                    

|||

—Ji Ran Pov—

“Welcome Mrs. Choi.” sapa Angela padaku. Angela adalah kenalan Yana yang akan membantuku selama aku menetap di Kanada. Yana-lah yang memperkenalkan Angela padaku bahkan Yana juga yang meminta bantuan Angela untuk menjemputku di bandara dan mengantarku sampai di rumah yang telah Angela siapkan untukku tempati.

“Thankyou Angela.” kataku.

Angela tersenyum dan mengangguk. Dia cantik. Punya lesung pipi kecil di sisi kanan bibirnya dan bola mata coklat yang indah. Rambutnya blonde dengan sedikit ikal di bagian ujungnya. Angela sangat cocok jika menjadi model karena penampilannya yg menawan dan postur tubuhnya yg tinggi.

“You can rest, Mrs. Choi. Tomorrow I'll come back to help u.” katanya. Aku mengangguk dan membiarkan Angela pergi dari hadapanku.

Aku melihat ke sekeliling rumah yg akan menjadi tempat tinggalku selama aku menetap di Kanada. Entah berapa lama aku akan berada di sini—but so far, so good i think.

Aku menarik koper milikku ke satu kamar yg ku patenkan akan menjadi kamarku. Rumah ini tidak terlalu besar namun sangat nyaman dan cukup untuk aku seorang diri.

Tadi Angela bilang bahwa rumah ini adalah rumah miliknya yang sudah lama tidak ditempati karena rumah ini memiliki jarak yg cukup jauh dari tempat kerja Angela. Makanya Angela memutuskan supaya aku saja yg tinggal di rumah ini supaya ada yg mengurusnya.

Tentu aku senang karena dengan begitu pengeluaranku sedikit berkurang. Beruntung Yana punya kenalan seperti Angela sehingga aku bisa dipermudah seperti ini. Angela juga berkata bahwa dia akan membantuku mencari pekerjaan. She is a good girl.

.

.

Di dalam kamar aku langsung membuka koperku dan mengeluarkan sepasang pakaian untuk ku gunakan. Saat ini aku ingin mandi karena rasa lengket di tubuhku membuat aku tak nyaman. Aku segera masuk ke dalam kamar mandi dan mulai melakukan ritual mandiku selama beberaa menit ke depan.

Setelah selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan mendapati ponselku berdering—ternyata satu panggilan masuk dari Yana.

“Halo.” sapaku. Aku mengubah panggilan itu menjadi loudspeaker agar aku bisa meletakkan ponselku di atas ranjang.

“Kau sudah sampai?” tanya Yana.

“Yup, 2 jam yang lalu.” jawabku. Aku mengeluarkan semua isi koperku dan meletakkannya di atas ranjang.

“Syukurlah. . Kau sudah sampai di rumah sekarang?”

“Em.”

“Baguslah. Semoga kau menikmati hari-harimu di sana.”

I hope that.” sahutku.

Setelah itu tidak ada lagi suara dari Yana sehingga aku harus bertanya lagi padanya, “Kau sedang apa?”

“Ha?”

“Kau sedang apa?” ulangku lagi. Terdengar suara grasak-grusuk di seberang sana—entah apa yg sedang Yana lakukan.

“Ah, ini—aku sedang bersama Taehyung.”

Oke. . aku paham sekarang mengapa terdengar suara berisik di seberang sana karena maybe Yana dan Taehyung sedang olahraga panas.

“It's 5 AM in Korea. . I know what u doin guys.” sahutku diiringi tawa meledek. Terdengar pelan suara tawa Taehyung yang sepertinya mendengar apa yg ku katakan. Sedangkan Yana malah terdengar suara hembusan napas beratnya.

Love Me Like You Do ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang