Part 10 : Save You Tonight

1.5K 139 22
                                    


Oh ya guys, mau tau donkss bias kalian di BTS siapa? Trus uda berapa lama kalian jadi ARMY? 😂
Kalau aku biasnya emang Namjoon 💜
Dan udah jadi Army sejak 2016 🌹



✨✨✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✨✨✨

“Choi, kau tidak perlu menungguku. Aku mungkin akan menginap di tempat Seojoon.” kata Yana yang sedang bersiap-siap untuk pergi.

“Em.”

“Kau bisa gunakan mobilku. Kuncinya ada di atas meja riasku.”

“Ehm.”

“Hubungi aku kalau kau butuh sesuatu.” ucap Yana lagi.

“Iya.” sahut Ji Ran. Dua hari yang lalu Ji Ran sudah membeli ponsel yang baru karena ponselnya yang lama hancur karena Jinyoung.

“Kalau begitu aku pergi dulu. Seojoon sudah menungguku di bawah.”

“Hati-hati.”

“Ya.”

Yana pun pergi dari apartemen meninggalkan Ji Ran sendirian. Yana memang sudah memberitahu Ji Ran sejak siang tadi bahwa dia akan pergi bersama kekasihnya malam ini dan kemungkinan akan menginap di tempat kekasihnya itu.

“Ah, sial—apa yang harus kulakukan sekarang?” monolog Ji Ran. Ia meletakkan buku yang sedang dibacanya ke atas sofa. Setelah itu ia beralih menuju dapur. Ji Ran membuka kulkas untuk melihat makanan di dalam sana namun yang ada malah beberapa bungkus ramen, snack dan beberapa botol soju.

Let's get drunk.” ujar Ji Ran. Dia mengambil dua botol soju dan beberapa snack lalu membawanya ke ruang tengah. Ji Ran menyalakan televisi dan mulai menikmati snack serta soju tersebut. Meski Ji Ran cukup tolerir dengan alkohol tapi jika dia sendirian meneguk 2 botol soju maka sudah pasti dia mabuk.

“Oh, shit.” umpat Ji Ran setelah meneguk cairan terakhir dari botol kedua minuman beralkohol tersebut. Ji Ran yakin dirinya sudah mabuk karena kepalanya terasa berat dan pandangannya yang juga sudah sempoyongan.

Dengan hati-hati Ji Ran merebahkan badannya ke atas sofa lalu mematikan televisi yang masih menyala.

“Oh ya tuhan kepalaku.” gumam Ji Ran sambil memegang kepalanya. Perlahan-lahan dia bangkit dari sofa dan berjalan menuju kamarnya. Ji Ran menjatuhkan badannya ke atas kasur dengan posisi terlentang. Hembusan napas berat keluar dari mulutnya sambil mata sayunya menerawang ke langit-langit kamar. Sekalipun dia ingin segera tidur namun pikirannya malah tidak bisa diajak berkompromi.

Undangan pernikahan yang Namjoon berikan waktu itu—membuat Ji Ran kepikiran. Dia bingung kenapa dia lebih memikirkan persoalannya bersama Namjoon ketimbangan persoalannya bersama Jinyoung padahal sudah jelas dia dan Namjoon tidak ada apa-apa.

Love Me Like You Do ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang