Part 6 : Toxic

1.6K 141 4
                                    



✨✨✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✨✨✨


Sudah terhitung dua hari lamanya Ji Ran tidak masuk kerja karena harus beristirahat setelah keluar dari rumah sakit. Memar dan lebam di tubuh gadis itu makin terlihat jelas lantaran bertabrakan dengan warna kulit putihnya. Ji Ran tidak punya keberanian untuk datang ke kantor dengan keadaan seperti itu bisa-bisa dia akan menjadi tranding topik di kantornya. Makanya dua hari yang lalu Ji Ran meminta izin pada Jack serta direktur Lee bahwa dia akan rehat selama lima hari.

Jinyoung sendiri belum memunculkan batang hidung nya di hadapan Ji Ran usai kekerasan yang dia lakukan beberapa hari yang lalu pada Ji Ran. Entah apa yang dipikirkan pria Park itu sehingga dengan jahatnya menghajar perempuan hingga babak belur seperti itu. Ji Ran sendiri tidak mau menghubunginya terlebih dahulu karena biasanya jika Jinyoung sedang marah maka dia akan menenangkan dirinya sendiri sampai tenang baru setelah itu dia akan datang pada Ji Ran untuk berbaikan.

Ji Ran juga merasa lebih baik jika Jinyoung tidak muncul untuk sementara waktu di hadapannya karena Ji Ran hanya ingin istirahat dengan tenang sambil memulihkan dirinya.

✨✨✨

Malam ini Ji Ran memutuskan untuk tidur lebih awal karena pegal di sekujur tubuhnya membuat dia tak bisa beraktivitas terlalu banyak. Jadi ketika waktu menunjukkan pukul 10 malam, Ji Ran langsung masuk ke kamar dan segera tidur.

Akan tetapi ketika 15 menitan dia terlelap tiba-tiba Ji Ran mendengar suara bel apartemennya yang berbunyi. Ji Ran menajamkan pendengarannya untuk memastikan bahwa itu benar suara belnya.

“Siapa yang bertamu jam begini?” monolog Ji Ran. Ia pun bangkit dari bebaringannya lalu keluar untuk membuka pintu karena bel itu terus berbunyi tanpa henti. Ji Ran melihat sebentar dari layar intercom siapa yang bertamu—namun ketika ia mendapati bahwa itu adalah Jinyoung, Ji Ran dengan cepat membuka pintunya.

“Sial! Kenapa lama sekali kau membukanya?!" bentak Jinyoung yang tampak sempoyongan karena mabuk. Ji Ran pun spontan memapah tubuh kekasihnya itu meski ia sendiri kesulitan memapahnya karena badannya masih terasa sakit.

“Kalau ditanya—jawab, Choi Ji Ran!" kata Jinyoung namun Ji Ran tetap bungkam dan membaringkan tubuh Jinyoung ke atas sofa ruang tengah.

“Sial! Apa kau tuli?!

Ji Ran tetap tidak menyahut malahan ia berjongkok di depan Jinyoung untuk membuka sepatu pria itu. Namun Jinyoung segera menghalaunya saat tangan Ji Ran mencoba melepasnya, “Jawab pertanyaanku brengsek!” amuk Jinyoung. Lalu dengan kasar ia memegang dagu Ji Ran agar gadis itu bisa bertatapan dengannya.

“Apa kau bisu dan tuli, hem?” tanya Jinyoung. Ji Ran hanya menggeleng sambil menahan air matanya yang ingin keluar ketika melihat tatapan tajam Jinyoung.

“Lalu kenapa? Apa kau habis menjual dirimu lagi pada pria lain? Mana tandanya? Tunjukkan padaku!”

Jinyoung memegang piyama Ji Ran lalu menariknya dengan kasar hingga tiga kancing teratas piyama itu lepas seketika.

Love Me Like You Do ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang