Rayna Jelita Cassandra Argawijaya.Adalah seorang gadis yang masih berumur 17 tahun, ia memiliki dua orang sahabat yang selalu menemaninya dikala susah maupun senang.
Novea Valencia adalah sahabat Rayna yang memiliki sifat humoris, periang, baik hat...
"Kak , Kak Jareda sama Kak Cesarlo nggak bakal ngapa-ngapain Rayna sama Angelica kan?" tanya Novea cemas.
Edgar pun menatap wajah sayup Novea.
"Gue udah bilang ke mereka jangan sampai kelewatan batas,tapi gue nggak tau mereka udah jebolin si Rayna sama Angelica apa belom," jelas Edgar santai.
"Sialan lo," gerutu Novea.
"Emang ada yang salah sama perkataan gue?"
"Tau ah," Novea dengan wajah kusut nya pun membelakangi tubuh Edgar,lelaki itupun mengernyitkan keningnya, apa ada yang salah dengan perkataan nya? Pikir nya.
"Kak Jareda gue mau pulang," ucap Rayna.
"Nggak!!!" bantah Jareda dengan tegas.
"Kan besok mau kemah," keluh Rayna dengan wajah memelas nya.
"Udah ada yang nyiapin perlengkapan kemah kita,"
"Trusss Rayna tidur dimana?"
"Di bawah ranjang," ucap Jareda santai.
"Enggak!!!" ucap Rayna cepat.
"Ya di samping gue lah,"
"Ihhh nyebelin,"gerutu Rayna yang mendekat ke arah ranjang.
"Awas aja Kakak ngapa-ngapain Rayna," ucap Rayna menatap tajam ke arah Jareda, Jareda pun hanya mengangkat kedua bahu nya.
"Udah tidur aja, gue nggak nafsu liat tubuh lo yang kayak triplek,"
"Yeee awas aja kakak macem-macem,"
Akhirnya mereka pun sama-sama terlelap menuju ke alam Barzah canda alam mimpi maksudnya.
***
Jam 05:16 dimana Cesarlo terbangun ia melihat wajah gadis yang tidur seranjang semalam dengannya, ia pun mengelus lembut wajah gadis yang ada di depannya saat ini.
"Udah berasa jadi suami istri aja gue kalo tidur seranjang sama lo hahah,"
Angelica yang merasa ada tangan di wajahnya pun mengerjapkan matanya,betapa kaget nya ia ketika melihat sosok Cesarlo di depan nya, ia pun langsung memukul Cesarlo dengan bantal guling yang berada tidak jauh dari nya.
"EH LO NGAPAIN DISINI KELUAR NGGAK LO DARI KAMAR GUE!!!!" pekik Angelica yang tidak henti-henti nya memukul Cesarlo.
"Lo lupa?" tanya Cesarlo, sebuah ide muncul keluar dari otak nya.
