Tidak lama kemudian Mobil keluarga Argawijaya pun menancapkan gas menuju ke Mansion milik Keluarga Alfaro.
1 jam kemudian akhirnya keluarga Argawijaya pun mendekati perkarangan Mansion milik Keluarga Alfaro.
Rayna yang melihat di sekitar nya dengan banyak pepohonan, namun gadis itu tidak melihat tanda-tanda kehidupan, jangankan manusia rumah aja sedari tadi ia tidak melihat nya,ia pun mengernyitkan keningnya, sembari menatap Rita dengan heran, ini mau ketemu Grandma Nathan apa mau ketemu siapa nih? Pikir Rayna.
"Ma kok tempat nya serem ya? Kok nggak ada orang sih disini? Salah alamat kali Ma? Duhh puter balik aja deh Pa," cerotos Rayna.
"Udah diam aja kamu, bentar lagi juga kita sampai, tuh lampu udah ada," ucap Rita sembari menunjukkan lampu yang sangat amat terang benderang, dan artinya mereka tidak lama lagi akan sampai.
Mobil mereka pun mulai memasuki halaman Mansion keluarga Alfaro, Rayna yang melihat Mansion yang menjulang tinggi tersebut membulatkan matanya sempurna sama halnya dengan Rita, ia tidak menyangka keluarga Nathan sekaya ini.Jujur Rita pun sama hal nya dengan Rayna ia tidak pernah menginjakkan kaki di Mansion milik Keluarga Alfaro, dan sekarang? Apakah ia sedang bermimpi? Pikir nya.
"Ma-ma i-ini nggak salah alamat kan?" tanya Rayna yang masih tidak percaya.
"Ini Mansion apa istana Bunda?" Rayna membatin.
"Ya udah yuk Ma, Ray kita masuk," ajak Aciel,mereka bertiga pun mulai melangkahkan kaki mereka untuk yang pertama kalinya menginjakkan kaki mereka di Mansion Nathan, dimana mereka disambut dengan banyak Bodyguard yang berjumlah 30 orang, dan satpam yang menjaga Gerbang sebanyak 4 orang, Rayna benar-benar di buat takjub, ia merasakan menjadi seorang ratu dimana ia disambut dengan banyak Bodyguard, dan itu sungguh membuat jantung Rayna deg-deg an.
"Selamat datang di Mansion Keluarga Alfaro Tuan, Tuan besar sudah menunggu anda di meja makan. Jensen kamu antar Tuan Aciel di meja makan!!!!" ucap seorang Kepala Bodyguard di Mansion tersebut dengan suara tegas nya, yang membuat bulu kudu Rayna meremang.
"Anying ini rumah Mafia apa gimana? Gue jadi ngeri," batin Rayna yang meringis.
"Mari saya antar Tuan," ucap seorang Bodyguard yang barusan di perintah oleh sang Kepala Bodyguard disitu, Aciel pun sebisa mungkin bersikap biasa aja, padahal jantung nya sedang jedag jedug guys wkkwk.
Mereka pun akhirnya menuju di meja makan, dimana mereka harus naik di lantai dua menggunakan Lift khusus untuk tamu.
"Astaga meja makan aja letak nya di lantai dua , apalagi kamar nya mungkin di lantai paling atas kali, pegel kaki gue dari tadi jalan muluuu, kenapa nggak sekalian aja disini bawa mobil aja ke lantai Dua nya," batin Rayna panjang lebar, ia sedari tadi berjalan namun tidak kunjung sampai sampai.
Dan setelah lama berjalan ke lantai Bawah menuju ke lantai Dua akhirnya mereka pun sampai.
"Haii Aciel," sapa Agam ia pun berdiri dari tempat duduk nya, dan menjabat tangan Aciel kemudian memeluknya.
"Haii jeng," Widia pun berdiri dan memeluk tubuh Rita, sedangkan Rayna? Ia hanya meringis melihat kedua orang tua nya tersebut,siapa yang sudi memeluk dirinya ini? Pikir Rayna.
"Ehhh Rayna sini sayang duduk dekat Tante," ucap Widia menarik lengan Rayna dengan pelan.
"Kamu cari Nathan ya?" tanya Widia, cari Nathan? Bahkan sedari tadi ia saja hanya pokus meremaa-remas baju nya, ia gugup duduk di antara Agam dan Widia.
"Duhhh ternyata keluarga Nathan kaya,,,,, mana gue sempat nistain rumah si Nathan lagi," batin Rayna meringis.
"Ehhh---?" Rayna menatap wajah Widia,namun wanita itu hanya tersenyum hangat kepadanya.
"Nathannya lagi sama keponakan nya di lantai atas, bentar lagi dia turun kok sama keluarga yang lain termasuk Grandma Nathan," ucap Widia, jujur sih Rayna juga sedari tadi mencari keberadaan Nathan.
"Ehh i-iya Tante," ucap Rayna sembari tersenyum hangat.
"Bi Asri, Bibi tolong perintah salah satu Bodyguard untuk naik ke lantai atas panggil keluarga-keluarga yang lain, untuk turun kebawah," ucap Widia dengan tegas.
"Baik Nyonya," ucap Bi Asri sembari membungkukkan badannya.
Beberapa menit kemudian.....
"Ehhh udah lama nunggu nya?" tanya Elfreda Irana Alfaro adik kandung Agam yang sudah mempunyai seorang anak perempuan yang berumur 15 tahun,dan anak kedua nya laki-laki berumur 5 tahun. Dan suaminya bernama Aileen Adichandra.
"Enggak kok Ana, oh iya Nathan nya kemana?" tanya Widia.
"Ini keluarga Argawijaya Kak?" tanya Ana dengan senyuman ramah nya, Ana walaupun keluarga mereka terbilang sangat kaya, sudah di kenal banyak orang, tetapi keluarga mereka tidak satupun yang sombong, mereka selalu ramah dengan orang-orang disekitar nya.
"Oh iya Ana ini kenalkan keluarga Argawijaya, itu anak nya Rayna, dan di samping Rayna Mamanya Rita, dan seterusnya Aciel,"
"Salam kenal semua nya,perkenalkan saya Elfreda Irana Alfaro," ucap Ana sembari menundukkan kepala nya.
Aciel dan keluarga nya pun berdiri dan membungkukkan badan mereka.
"Ana Nathan kemana?" tanya Widia lagi dan lagi.
"Nathan entar nyusul Kak, tadi Alden susah banget di ajak turun ke bawah," jawab Ana sembari menarik kursi dan mendudukkan bokongnya.
"Ahhh mampus gue, bisa mati kutu nih gue kalau di tanya mereka, ahhh anjirttttttt!!!!" batin Rayna menjerit.
"Grandma Nathan nya mana?" tanya Widia yang sedari tadi mencari Nathan, namun seorang tua yang sudah menginjak umur 62 tahun tersebut hanya mengangkat kedua bahunya, eittss walaupun sudah terbilang sangat tua tapi jangan salah sangka Grandma Nathan ini termasuk orang yang sangat milih dalam berpakaian.
Grandma Nathan pun mulai menarik Kursi yang paling tengah dan mulai mendudukkan dirinya, tinggal lah mereka menunggu Nathan dan Alden.
"GRANDMA!!!!" teriak seorang anak kecil yang berada di gendongan seseorang laki-laki, siapa lagi kalo bukan Nathan.
"Ehhh Alden sayang," Grandma pun mengecup pipi cicit nya itu dengan gemas, membuat Rayna terharu melihat mereka.
"Aaaa keluarga mereka bikin gue seneng liat nya," batin Rayna tersenyum-senyum sendiri.
Nathan pun mulai menarik kursi, kini ia berhadapan tepat di hadapan Rayna, ia terus meneruskan menatap wajah Rayna yang di lapisi oleh make up tipis yang membuat wanita tersebut tampak cantik malam ini.
"Cantik," batin Nathan.
"Selamat makan semua nya," ucap Agam, sebelum makan seperti biasa mereka akan berdo'a dulu sebelum melahap makanan yang ada di depan mereka.
"Grandma! Grandma!" panggil Alden yang membuat Grandma menghembuskan nafasnya kasar, ia paling tidak suka ada yang berbicara di saat ia makan, walaupun itu Alden sekalipun.
"Alden Grandma pernah bilang bukan? Kalau lagi makan tidak boleh?" tanya Grandma tersebut yang berusaha mengontrol emosi nya.
"Bicara Grandma," ucap Alden dengan menundukkan wajah nya.
"Anak pintar," puji nya sembari mengecup kening Alden.
"Gila gue aja yang nggak biasanya ngomong kalau makan, nah ini apa kabar nya gue nanti kalo jadi nyonya Nathaniel Glo Alfaro?" batin Rayna menelan salivannya dengan susah payah.
Hai Hai readers 😇
Gimana suka nggak?
Jangan lupa Vote, komen ya guys😘
Happy Reading guys😘📙
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Saat SMA
Fiksi RemajaRayna Jelita Cassandra Argawijaya.Adalah seorang gadis yang masih berumur 17 tahun, ia memiliki dua orang sahabat yang selalu menemaninya dikala susah maupun senang. Novea Valencia adalah sahabat Rayna yang memiliki sifat humoris, periang, baik hat...