Jamet

671 26 7
                                    

DUBRAKKK!!!

"Astaghfirullah," dobrakan pintu dari luar sontak membuat Nathan dan Rayna terperanjat kaget, dan ternyata pelakunya adalah Lero saudara tiri Nathan. Yang membuat Nathan mendengus kesal karena ulahnya.

"Ngapain lo kesini? Dan juga gue peringatin sama lo, tolong kalau lo mau masuk ke kamar gue biasakan ketuk pintu bukannya nge dobrak pintu gue bego!!!" omel Nathan,Rayna yang masih syok akibat ulah Aglero hanya bisa duduk termenung sambil mengontrol nafasnya.

"Lo mau ngapain tadi?" tanya Lero mengabaikan peringatan dari Nathan, yang membuat lelaki itu menghembuskan nafasnya pelan.

"Mau buat Debay," jawab Nathan ngasal yang membuat Rayna membulatkan matanya sempurna dan menatap Nathan dengan tatapan tajam, Aglero ia hanya cekikikan melihat dua insan tersebut.

"Hahaha ada-ada aja lo, selesai in dulu tuh sekolah baru buat anak, gimana sih lo,"

"Ngapain lo kesini?" tanya Nathan mengulang kembali pertanyaannya.

"Ikut gue, Daddy mau ngomongin hal penting sama lo," ucap Aglero dengan serius, yang membuat Nathan menatap Rayna dengan tatapan penuh isyarat, Rayna yang mengerti tatapan dari Nathan ia pun menganggukkan kepalanya mengizinkan Nathan pergi ikut bersama Aglero.

"Hemm okay, Ray gue pergi bentar," ucap Nathan dan berlalu pergi begitu juga dengan Aglero.

Dilain sisi dimana seorang gadis berada disebuah kamar dengan kondisi tangan dan kaki diikat.

"LO BILANG SEKARANG JUGA RYAN DIMANA!!! GUE TAU GENG KAKAK LO YANG NYEMBUNYIIN RYAN!!!" bentak Justin dengan suara lantang sontak membuat Jeane memejamkan kedua matanya dengan jantung berdetak kencang.

"A-aku nggak tau Kak," ucap Jeane dengan suara bergetar.

"BOHONG!!!" lagi dan lagi Ryan meninggikan suaranya yang membuat Jeane ketakutan.

"JEANE BENERAN GAK TAU!!!" kali ini Jeane berbicara dengan nada tinggi yang membuat Ryan menggeram kesal.

"LO!!!" geram Justin.

"Maaf...." lirih Jeane dengan mata tertutup rapat.

"Arghhh percuma nanya sama lo!!!" erang Justin menjambak rambutnya prustasis, yang membuat gadis itu hanya bisa menahan air matanya, jika bisa memilih Jeane lebih memilih mati dari pada menjalani kehidupan yang penuh dengan air mata kepedihan seperti ini, entah kesalahan apa yang pernah ia perbuat sehingga ia menerima hukuman sebesar ini dikehidupan yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

"Ya Tuhan cabut nyawa Jeane sekarang, Jeane lelah, Jeane takut, Jeane capekkkkk Ya Tuhan, peluk Jeane, Jeane udah nggak kuat ngejalanin ini semua hiks...." Jeane membatin dengan air mata yang terus mengalir.

"LO WANITA GAK TAU DIUNTUNG TAU GAK!!!" bentak Angga dan menampar pipi mulus Jeane yang meninggalkan bekas kemerahan yang sangat perih bagi gadis itu.

***

"Nathan apa kamu tahu Bella sudah kembali ke Indo?" tanya Agam yang sedang terduduk dikursi kekuasaannya itu dengan mata menatap kosong kedepan.

"Ya, dia bahkan satu sekolah sama Nathan," jawab Nathan dengan tatapan kosong.

"Nathan Daddy peringatin sama kamu!!! Kamu harus berhati-hati sama wanita ular seperti Bella, dia itu licik Nathan jadi kamu jangan sampai kecolongan sama wanita ular seperti dia, Daddy yakin dia disuruh Papanya kembali ke Indo untuk menuntaskan balas dendam Papanya ke Daddy..." ucap Agam dengan rahang mengeras.

Nikah Saat SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang